Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbankan Harap "Tax Amnesty" Genjot Likuiditas, tetapi...

Kompas.com - 08/09/2016, 14:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Program pengampunan pajak atau tax amnesty yang diberlakukan pemerintah melibatkan beberapa perbankan nasional sebagai bank persepsi dan gateway.

Bank-bank ini akan menampung dana yang diperoleh dari program tersebut, baik dana tebusan maupun dana repatriasi. Dengan banyaknya dana dari amnesti pajak yang ditampung oleh perbankan, maka perbankan bisa meningkatkan likuiditasnya.

Akan tetapi, banjir likuiditas tersebut apakah bakal berlangsung lama?

Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Armand W Hartono menjelaskan, perseroan berharap program pengampunan pajak mampu meningkatkan likuditas. Akan tetapi, hal ini sangat bergantung pada program-program pemerintah.

"Kalau program-program pemerintah dijalankan, pemerintah akan butuh pembiayaan. Nanti melakukan obligasi dan bisa habis lagi. Kalau program pemerintah dijalankan, likuiditas akan cepat habis," jelas Armand di Jakarta, Rabu (7/9/2016).

BCA sendiri sudah menampung dana dari program pengampunan pajak sebesar sekira Rp 3 triliun hingga akhir Agustus 2016 lalu.

Sebagian besar dana tersebut masih berupa dana tebusan. Adapun dana repatriasi yang sudah masuk ke perseroan diakui Armand masih sedikit.

Guna menjaring wajib pajak dan nasabah agar berminat mengikuti program pengampunan pajak, Armand mengaku perseroan sudah melakukan beragam edukasi dan sosialisasi.

Selain itu, perseroan sudah mempersiapkan produk-produk yang memudahkan nasabah dan wajib pajak peserta amnesti pajak.

"Kami sudah siapkan produk-produk kalau ada nasabah yang bingung. Sebenarnya bentuknya produk bridging, back to back," jelas Armand.

Kompas TV UKM Bisa Manfaatkan Fasilitas Amnesti Pajak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com