Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi dan Iran Bersaing Genjot Produksi Minyak

Kompas.com - 13/09/2016, 08:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

LONDON, KOMPAS.com - Negara-negara produsen minyak saling bersaing meningkatkan produksi mereka. Hal ini terungkap dalam laporan terbaru yang dirilis Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tentang pasokan minyak dunia.

OPEC memproduksi minyak lebih dari 33,2 juta barrel per hari (bph), hampir mencapai level tertingginya. Ini berdampak pada berlebihnya pasokan minyak global dan harga minyak mentah pun merosot 60 persen sejak pertengahan tahun 2014 silam.

Harga minyak yang murah pun pada akhirnya membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) negara-negara produsen komoditas ini porak-poranda.

Setelah berbulan-bulan menderita, OPEC pun kembali mengemukakan pembicaraan mengenai penahanan produksi.

OPEC dan beberapa negara produsen minyak lainnya akan mengadakan pertemuan informal di Aljazair pada akhir bulan September 2016 ini. Organisasi ini dan Rusia diperkirakan juga membicarakan soal penahanan produksi dengan harapan harga minyak bisa stabil.

Beberapa upaya sebelumnya telah dilakukan untuk mengimplementasikan penahanan produksi minyak, namun gagal.

Dalam laporan tersebut diketahui bahwa dua anggota OPEC yaitu Arab Saudi dan Iran ternyata saling bersaing untuk menggenjot produksi minyak.

Tujuan OPEC untuk menahan produksi diharapkan dapat menjaga harga minyak agar cukup tinggi dan memberikan sedikit angin segar bagi negara-negara yang bergantung pada minyak. Namun, nyatanya AS selaku rival OPEC mulai memproduksi minyak serpih secara agresif lagi.

OPEC, yang terdiri dari 14 negara pengekspor minyak utama dunia, bekerja untuk mengoordinasikam produksi mereka guna mengendalikan fluktuasi harga. Akan tetapi, Arab Saudi, pemimpin OPEC, mendorong OPEC untuk terus memproduksi di tengah jatuhnya harga guna memastikan OPEC tidak kehilangan porsi pasarnya yang kini bisa saja disalip AS. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN Money
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com