Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datang ke Kantor Pajak, Begini Kesan Boy Thohir

Kompas.com - 14/09/2016, 13:52 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha nasional Garibaldi Thohir (Boy Thohir) memiliki kesan setelah datang langsung ke Kantor Wilayah (Kanwil) Wajib Pajak Besar di Jakarta.

Seperti diketahui, tujuan Bos Adaro Energy itu datang ke kantor pajak untuk melaporkan hartanya dalam rangka mengikuti program tax amnesty.

"Penerimaannya sangat baik sekali. Sangat welcome," ujar Boy di Jakarta, Rabu (14/9/2016).

Selama ini, tidak sedikit masyarakat yang memandang pelayanan di kantor pajak berbelit-belit.

Bahkan masih ada kesan ketakutan bila berkaitan dengan petugas dan kantor pajak. Namun anggapan itu tidak terbukti bagi Boy Thohir.

Ia bahkan mengatakan sangat mudah mengisi formulir administrasi untuk mengikuti tax amnesty.

"Menurut saya hanya kemauan saja kok karena teman-teman pajak tahu kalau kita (wajib pajak) mitra pemerintah dalam pembangunan," kata Boy. (Baca: Giliran Thohir Bersaudara Ikut Program "Tax Amnesty")

Dua pekan lalu, Chief Executif Officier (CEO) Grup Lippo James Riady juga datang ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Kebayoran Baru Satu, ia pun cukup terkesan.

"Ternyata kantor pajak ini cukup profesional, cepat, dan ramah," ujar Bos Lippo Grup itu, Jakarta, Jumat (2/9/2016). (Baca: Jejak Sofyan Wanandi dan James Riyadi Ikut "Tax Amnesty" Harus Diikuti Pengusaha Besar Lain)

Lantaran sudah membuktikan bahwa kantor pajak sudah profesional, cepat, dan ramah, pria kelahiran Jakarta, tahun 1957 itu mengimbau agar masyarakat tidak perlu takut lagi datang ke kantor pajak.

Kompas TV Realisasi Amnesti Pajak Masih Jauh dari Target

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com