BI: Ruang Pelonggaran Kebijakan Moneter Masih Ada

JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) menyatakan, ruang pelonggaran kebijakan moneter masih terbuka.

Akan tetapi, langkah dalam melakukan pelonggaran kebijakan moneter tersebut sangat bergantung pada data-data perekonomian domestik maupun global dalam waktu dekat.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menjelaskan, pernyataan bank sentral terkait pelonggaran kebijakan moneter telah dinyatakan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan lalu.

Namun demikian, bank sentral masih akan memantau data-data yang ada dan yang akan dirilis kemudian.

“Data itu macam-macam, misalnya data inflasi, data current accunt deficit (defisit transaksi berjalan), data fiskal,” kata Mirza di Jakarta, Rabu (14/9/2016).

Selain memantau data perekonomian domestik, Mirza menuturkan bank sentral juga akan memantau data-data perekonomian global.

Ia menjelaskan, data tersebut antara lain tren suku bunga acuan AS, data perekonomian Cina, serta data depresiasi mata uang yuan China.

“Secara umum Bank Indonesia melihat masih ada ruang pelonggaran kebijakan ke depan. Melihat angka-angka makro,” tutur Mirza.

Meskipun demikian, Mirza tidak menjelaskan secara terperinci bentuk pelonggaran kebijakan moneter yang akan diambil oleh bank sentral.

Ia hanya mengungkapkan, pelonggaran kebijakan moneter bisa bermacam-macam.