Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Kerja Sama dengan Pihak Swasta Bangun PLTS di Perbatasan Indonesia - Timor Leste

Kompas.com - 14/09/2016, 19:27 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Perusahan Listrik Negara (PLN) Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) bekerja sama dengan PT Global Karya Mandiri terkait Pembangunan Independent Power Producer (IPP) Pembangkit Listrik tenaga Surya (PLTS) Fotovoltaik 1 MW di Atambua, Kabupaten Belu yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste.

Kerjasama ini dalam bentuk penandatanganan perjanjian pembelian energi listrik yang dilakukan oleh General Manager PT PLN (Persero) Wilayah NTT, Richard Safkaur dan Komisaris PT Global Karya Mandiri, Raden Kartono serta disaksikan langsung oleh Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero), Machnizon di Kantor PT PLN (Persero) Wilayah NTT, Rabu (14/9/2016).

Selain dengan PT Global Karya Mandiri, PLN juga melakukan penandatangan kerja sama dengan PT Indo Solusi Utama untuk Pembangunan IPP PLTS Fotovoltaik 2x1 MWp di Pulau Flores atau tepatnya di Ende dan Ropa (Kabupaten Ende) dan Maumere (Kabupaten Sikka).

Proyek PLTS Atambua berlokasi di Kelurahan Umanen, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu dan kedua PLTS Ende-Ropa-Maumere berlokasi di 2 tempat yaitu Desa Popanda, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende dan Desa Wairbleler, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka.

Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero), Machnizon dalam sambutannya mengatakan, minimnya pasokan listrik di NTT memberi peluang yang besar bagi PT Global Karya Mandiri dan PT Indo Solusi Utama untuk membangun PLTS di NTT.

“Karena kenaikan beban di sistem listrik Indonesia khususnya di NTT sangat cepat dan pertumbuhan investasi di NTT juga cukup tinggi. Pembangungan PLTS ini akan membantu mendukung sistem kelistrikan NTT,” kata Machnizon.

Di tempat yang sama, Komisaris PT Global Karya Mandiri, Raden Kartono menilai penandatanganan kerja sama itu merupakan capaian baik setelah tiga tahun mengupayakan terwujudnya kerja sama pembangunan PLTS.

"Kerja sama ini merupakan capaian yang perlu diapresiasi karena selama ini sulit dilakukan akibat persoalan perizinan dan kesiapan lahan," katanya.

Menurut dia, proses pengurusan dokumen kerja sama perjanjian pembelian energi listrik masih belum lancar sehingga menyulitkan para investor untuk berinvestasi di bidang energi baru terbarukan.

Selain itu faktor iklim juga menjadi salah satu hambatan sehingga dia pun berharap dengan kerja sama ini bisa membantu mengatasi kendala yang ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

Whats New
PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com