Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Emas Antam di 2016 Menurun, Ada Apa?

Kompas.com - 14/09/2016, 21:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) memprediksikan penjualan emas hingga akhir 2016 sebanyak 10,99 ton. Angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 14,17 ton.

Vice President Operation Unit Bisnis Pertambangan Emas (UPBE) Pongkor Antam, Rustaman mengatakan, penurunan penjualan emas dikarenakan produksi dan ekspor emas yang tengah mengalami penurunan.

"Penurunan penjualan emas, selain didorong merosotnya produksi tambang, juga karena terjadinya hambatan ekspor terutama ke India," kata Rustaman di UBPE Antam Pongkor, Bogor, Rabu (14/9/2016).

Penurunan penjualan emas juga kata Rustaman, tergantung dari kualitas bahan baku. Di Pongkor karakteristik emas terus turun. Dalam satu ton batu hasil tambang yang tadinya bisa menghasilkan 12 gram emas, saat ini hanya berkisar lima sampai tujuh gram saja.

Rustaman menambahkan, secara keseluruhan, pada semester I 2016 produksi emas Antam yang berasal dari Pongkor dan Cibaliung mencapai 1,01 ton dan diproyeksikan sampai dengan akhir 2016 mencapai 5,32 ton.

Untuk mengantisipasi penurunan produksi tersebut, Antam tengah mengajukan perizinan penggunaan kawasan hutan di wilayah luar Taman Nasional yang diperkirakan memiliki banyak cadangan emas.

Saat ini kegiatan operasi pertambangan Pongkor melalui izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) di kawasan Hutang Lindung, sehingga metoda penambangan yang digunakan adalah penambangan bawah tanah. (Baca: Antam Minta Tambah Lahan Eksplorasi Emas di Hutan Lindung)

"Untuk biaya eksplorasi tahun 2016 di Pongkor, Antam mengalokasikan dana sebesar Rp 5 miliar," pungkasnya.

Kompas TV Harga Emas di Atas Rp 600.000 per Gram

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com