Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taspen Life Incar Premi hingga Rp 9 Miliar dari Produk Baru

Kompas.com - 15/09/2016, 15:54 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) meluncurkan produk asuransi terbarunya yakni Taspen dwiguna sejahtera dan Taspen proteksi beasiswa.

Kedua produk tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam perencanaan tabungan hari tua dan biaya pendidikan.

Direktur Utama Taspen Life, Maryoso Sumaryono mengatakan, target premi dari kedua produk tersebut yakni sebesar Rp 9 miliar hingga akhir tahun ini dengan komposisi 50 persen Taspen dwiguna sejahtera dan 50 persen Taspen proteksi beasiswa.

"Kita targetkan premi dari dua produk itu sebesar Rp 9 miliar sampai akhir tahun," ujar Maryoso di Jakarta, Kamis (15/9/2016).

Menurut Maryoso, target produk baru ini menyasar pegawai aktif yang terdiri dari pegawai negeri sipil, karyawan BUMN dan karyawan swasta ataupun pensiunan PNS/BUMN dan swasta.

Taspen dwiguna sejahtera merupakan produk asuransi individu dengan pembayaran premi sekaligus atau premi tunggal dengan nominal Rp 5 juta hingga Rp 10 juta untuk masa kontrak asuransi selama lima tahun.

Untuk produk Taspen pro beasiswa memiliki pola pembayaran premi secara bertahap dengan keleluasaan bagi nasabah untuk membayar premi bulanan, triwulanan, semesteran atau tahunan.

"Kontrak lima tahun, kalau tidak terjadi apa-apa nanti kita kembalikan plus bonus atau imbal hasil," tutur Maryoso.

Terkait kinerja perusahaan, sampai dengan semester pertama 2016 Taspen Life membukukan pendapatan premi sebesar Rp 174,69 miliar atau tumbuh 415 persen bila dibandingkan dengan pendapatan premi pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 33,9 miliar.

Hingga akhir tahun ini, pihaknya menargetkan mampu meraih premi sebesar Rp 180 miliar hingga akhir tahun dengan total aset sebesar Rp 2,9 triliun.

"Target sampai akhir tahun Rp 180 miliar, untuk aset semester pertama 2016 sebesar Rp 2,8 triliun, angka itu naik 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 2,4 triliun." pungkas Marsoyo.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com