Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boediono: Sistem Ekonomi Ekstraktif Masih Bisa Tumbuh di Mana Pun, Kapan Pun...

Kompas.com - 15/09/2016, 21:44 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menilik sejarah perekonomian Indonesia, hal ini tak lepas dari perjalanan kongsi dagang Belanda, Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), berabad-abad silam.

Mantan Wakil Presiden RI Boediono mengemas komplet, tetapi ringan, perjalanan perekonomian RI dari zaman VOC hingga kemerdekaan berbagai orde, dalam sebuah buku berjudul Ekonomi Indonesia Dalam Lintasan Sejarah.

Dalam peluncuran cetakan II-nya, yang digelar di Goethe-Instutute Jakarta, Kamis (15/9/2016), Boediono menceritakan sistem ekonomi ekstraktif sempurna dan sangat primitif yang dikembangkan VOC di bumi pertiwi.

Sayang harus diakui, Boediono menyampaikan sistem ekonomi ekstraktif ala VOC berpeluang tetap ada, bahkan pada zaman modern kekinian.

“Ini ada peluang, memang. Ekstraktif tetap ada, di mana pun, kapan pun. Tinggal kita pandai-pandai saja mengelola lewat institusi publik yang baik, yang dalam hal ini, ekonomi-politik menyatu di satu tangan yang tidak berkepentingan ekstraktif,” kata mantan Gubernur Bank Indonesia itu.

Sederhananya, kata Boediono, apa yang dilakukan VOC dalam sistem ekonomi ekstraktif adalah mengambil sebanyak mungkin sumber daya alam yang bisa diambil untuk dibawa pergi.

Sistem ekstraktif sangat peduli pada keuntungan maksimal perusahaan tanpa memedulikan kesejahteraan masyarakat di sekitar sumber-sumber daya ekonomi yang disedot.

“Penyedotan ini bisa timbul kapan saja. Tinggal kita sebagai negara pandai-pandai saja merumuskan kebijakan dan regulasi supaya bagian dari manfaat ini sebanyak mungkin kembali kepada rakyat,” ucap Boediono.

Dalam bukunya, Boediono mengisahkan, sebelum VOC datang, tanah dan tenaga kerja dikuasai oleh para penguasa lokal.

Oleh karena itu, cara yang paling murah dan ternyata efektif bagi VOC untuk menguasai pemanfaatan sumber daya tersebut adalah dengan bekerja sama atau dengan memengaruhi penguasa-penguasa lokal.

Di dalamnya, ia pun menyimpulkan, masa VOC memberikan suatu pelajaran penting bahwa pertumbuhan ekonomi, dalam arti meningkatnya produksi suatu kawasan, tidak selalu berarti kesejahteraan penduduk di kawasan itu juga meningkat.

Ya, produksi memang meningkat. Namun, sebagian terbesar dari manfaatnya dinikmati oleh VOC, para penguasa lokal, dan perangkatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com