Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI yang Ikut Amnesti Pajak Diancam, Ini Penjelasan Singapura ke Menkeu

Kompas.com - 16/09/2016, 06:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbankan di Singapura dikabarkan mengadukan WNI yang menjadi nasabah mereka ke pihak kepolisian apabila mengikuti program pengampunan pajak.

(Baca: Perbankan Singapura Adukan WNI yang Ikut Amnesti Pajak ke Polisi)

 

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pun langsung mengonfirmasi hal ini kepada pihak Singapura.

"Saya cek langsung ke Deputy Prime Minister Singapore sore ini," kata Sri Mulyani, Kamis (15/9/2016).

Kemudian, Menkeu memperoleh penjelasan dari pemerintah Singapura, dalam hal ini adalah otoritas moneter Singapura alias Monetary Authority of Singapore (MAS).

Menurut MAS, pemberitaan media internasional sudah meleset dari anjuran MAS kepada perbankan Singapura.

"MAS hari ini menyatakan telah menganjurkan kepada perbankan di Singapura untuk mendorong nasabahnya menggunakan kesempatan dalam program pengampunan pajak guna mengatur perihal perpajakan mereka," kata MAS.

Perbankan, imbuh MAS, diminta mengikuti standar Financial Action Task Force (FATF) terkait pengisian laporan transaksi mencurigakan alias suspicious transaction report (STR) ketika menangani kasus amnesti pajak, serupa dengan praktik yurisdiksi lainnya.

MAS pun menegaskan bahwa partisipasi dalam amnesti pajak tidak akan menggiring pada investigasi kriminal di Singapura.

Oleh sebab itu, kata MAS, ekspektasi pengisian STR terhadap nasabah yang berpartisipasi dalam program pengampunan pajak seharusnya tidak mendorong nasabah untuk tidak mengikuti program itu.

Investigasi kepolisian di Singapura dilakukan hanya jika ada alasan dugaan tindak kriminal dilakukan di Singapura.

Sementara itu ,enurut Sri Mulyani, hal-hal seperti ini tidak dapat dijadikan alasan para wajib pajak untuk tidak mengikuti tax amnesty di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com