Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Jepang Tertarik Gunakan Pangan Lokal Indonesia

Kompas.com - 21/09/2016, 14:32 WIB



KOMPAS.com - Sedikitnya tiga jenis pangan lokal, khususnya kakao, diminati perusahaan Jepang untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku produk makanan dan minuman. Mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan hal itu kemarin, usai meneken kerja sama dengan perusahaan asal Jepang Chateraise Holding Co.Ltd. Rachmat Gobel adalah pemimpin Gobel Group yang menjajaki kerja sama dengan Chateraise Holding Co.Ltd untuk membentuk perusahaan patungan PT. Chateraise Gobel Indonesia.

Selain kakao, nantinya, pangan lokal Indonesia yang dimanfaatkan adalah stroberi dan susu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kakao Indonesia pada 2015 mencapai 700 ribu ton. Sedangkan, produktivitasnya baru 300-400 kilogram (kg) per hektare (ha) per tahun.

Catatan menunjukkan Chateraise Holding Co.Ltd adalah perusahaan makanan dan minuman berasal dari Provinsi Yamanashi. Di negara asalnya, perusahaan itu mengklaim selalu menggunakan  bahan-bahan segar dan bermutu tinggi, hasil kolaborasi  dengan para petani di sekitar pabrik. Perusahaan ini juga menggunakan susu segar dan telur premium dari Provinsi Yamanashi. Perusahaan juga   menggunakan air yang berasal dari mata air alami Hakushu di kaki Gunung Fuji.

Saat ini, Chateraise memiliki lebih dari 450 gerai di seluruh penjuru Jepang. Sejak beberapa tahun terakhir, perusahaan ini telah mengembangkan usaha di luar Jepang yaitu di China 2 gerai, Taiwan 4 gerai, Singapura 3 gerai,  dan Malaysia 2 gerai.

“Banyak keuntungan yang bisa kita raih melalui pengalihan teknologi makanan dari Jepang ini. Karena tidak hanya potensi pasarnya yang besar di dalam negeri, tapi juga berpotensi ekspor,” kata Rachmat Gobel.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com