Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Prediksikan ke Depan, Makin Banyak Ibu-ibu Rumah Tangga Jadi Agen Laku Pandai

Kompas.com - 22/09/2016, 15:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

PALU, KOMPAS.com – Jumlah agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk kini telah menembus angka 20.000 agen.

Hingga akhir tahun ini, bank pelat merah itu menargetkan memiliki 30.000 agen Laku Pandai.

Menurut Senior Vice Presiden Bisnis Usaha Kecil Anton Siregar, dari jumlah agen Laku Pandai yang ada sekarang, sekitar 10.000 agen merupakan agen wanita dan 10.000 agen sisanya merupakan agen laki-laki.

Namun ke depan, ia menaksir akan lebih banyak agen Laku Pandai adalah wanita khususnya lagi ibu-ibu rumah tangga.

“Saya kira ke depan, ibu-ibu rumah tangga yang berpotensi menjadi agen, bisa kami manfaatkan,” kata Anton ditemui di sela-sela pengukuhan TPAKD Sulawesi Tengah, di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (22/9/2016).

Anton mengatakan, syarat menjadi agen Laku Pandai BNI tidaklah terlalu sulit. Yang penting, kata dia, calon agen memiliki usaha produktif, misalnya toko kelontong.

Anton mengatakan, 20.000 agen Laku Pandai BNI kini tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia, namun tetap paling banyak ada di Pulau Jawa.

Ke depan, sambung Anton, perseroan akan mengembangkan di wilayah yang masyarakatnya masih jarang terakses layanan keuangan.

Menurut Anton, banyak keuntungan menjadi agen Laku Pandai BNI. Selain komisi yang diperoleh dari setiap transaksi nasabah, agen Laku Pandai BNI ke depan juga mendapatkan komisi dari perannya sebagai gerai (point of sales) kredit mikro BNI.

“Nanti ke depan, Laku Pandai ini mau kami jadikan akses masyarakat untuk kredit mikro. Sektor-sektor yang mau kami sasar seperti perikanan, pertanian, dan pariwisata,” imbuh Anton.

Saat ini, komisi yang diperoleh agen Laku Pandai dari tiap transaksi nasabah antara Rp 3.000 hingga Rp 5.000. Yang menarik, kata Anton, kadang-kadang nasabah memberikan tambahan sukarela atau tip untuk agen yang mau melayani malam hari.

“Yang lebih menarik lagi, ternyata mereka (nasabah) bayar BPJS saja bisa jam 10-11 malam. Dan itu masih bisa dilayani oleh agen, karena ‘kan (si agen) di rumah. Si nasabah kadang sudah memberi tip Rp 5.000 sukarela,” kata Anton.

Ditemui dalam kesempatan sama, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menyampaikan, secara nasional jumlah agen Laku Pandai mencapai hampir 200.000 agen.

Sebanyak 30 persen diantaranya atau sekitar 60.000 ada di Indonesia timur. “Kepada bank-bank itu memang OJK mendorong mereka agar membuka Laku Pandai di Indonesia Timur. Karena secara riilnya memang yang paling membutuhkan layanan lebih luas di sana,” kata Muliaman. (Baca: Sepanjang 2015, Jumlah Agen Laku Pandai Tembus 60.000)

Kompas TV Jualan Kopi Sambil Jadi Agen Bank Swasta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Whats New
Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com