JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sriwijaya Air berencana mencari dana segar dari pasar modal melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada Maret 2017.
Rencana tersebut pun menuai berbagai tanggapan dari analis terkait prospek permintaan pasar terhadap saham keluarga Lie tersebut.
Analis dari Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo menilai, adanya rencana IPO tersebut akan menambah pilihan investasi para pelaku pasar modal yang tertarik akan industri penerbangan.
"Bagus, minimal dia (Sriwijaya) memberikan alternatif buat orang yang mau invest di bidang transportasi udara," kata Satrio kepada Kompas.com, Selasa (27/9/2016).
Sementara itu, Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang melihat, respon pasar terhadap saham Sriwijaya nantinya akan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya laporan keuangan perseroan.
"Untuk lihat prospeknya, better kita baca dulu laporan keuangan beberapa tahun kebelakang untuk melihat struktur revenue, biaya dan lain-lain," ucap Edwin.
Mengingat Sriwijaya adalah maskapai yang menyasar konsumen menengah kebawah, maka persaingan di industri penerbangan sendiri akan sangat ketat, apalagi terdapat beberapa maskapai penerbangan yang juga menerapkan tarif murah.
"Sriwijaya Air mengambil pangsa pasar menengah kebawah, dimana di dalamnya ada Lion Air, Air Asia, dan Citilink maka pertarungannya sangat ketat dimana harga menjadi faktor penentu," tutur Edwin.
Sebelumnya, pendiri dan CEO Sriwijaya Air Chandra Lie mengatakan, rencana IPO yang akan ditempuh pihaknya untuk mencari dana segar, diperkirakan akan terlaksana pada Maret 2017.
Meski tidak secara rinci menyebutkan berapa besaran dana IPO yang diincarnya, namun Chandra Lie menuturkan, dana segar dari IPO akan digunakan untuk ekspansi perseroan. Sehingga perusahaan bisa lebih leluasa dalam merealisasikan ekspansi bisnis.
Untuk memuluskan rencana tersebut, perseroan pun menurut Chandra sudah menunjuk underwriter dan tengah mempersiapkan berbagai hal untuk keperluan IPO.
Mengutip Wikipedia, Sriwijaya Air adalah sebuah maskapai penerbangan di Indonesia yang didirikan oleh keluarga Lie yaitu Hendry Lie dan Chandra Lie dengan Johannes Bundjamin dan Andy Halim.
Sriwijaya Air adalah maskapai penerbangan terbesar ketiga di Indonesia, dan sejak tahun 2007 hingga saat ini tercatat sebagai salah satu maskapai penerbangan nasional yang memiliki standar keamanan kategori satu di Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.