Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Transmigrasi Dorong Ketahanan Pangan Nasional

Kompas.com - 30/09/2016, 22:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Program transmigrasi yang telah berlangsung selama puluhan tahun terbukti mampu mendukung ketersediaan pangan di Indonesia.

Program transmigrasi memberikan kontribusi produksi padi sekitar 8,4 juta ton gabah kering giling per tahun dari areal persawahan yang dikelola transmigran.

Selain itu, berkat transmigrasi, ada 50 kawasan sebagai sentra kelapa sawit di kawasan transmigrasi.

Demikian dikatakan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sanjoyo dalam diskusi mengenai transmigrasi Jumat (30/9/2016) di Yogyakarta.

Menurut Eko, produksi pangan di kawasan transmigrasi juga dikembangkan dengan integrasi hulu-hilir melalui industrialisasi.

Di kawasan transmigrasi, masih tersedia 3,38 juta hektar lahan yang berpotensi untuk pengembangan pangan dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional.

Selama kurun waktu 66 tahun pelaksanaan program transmigrasi di Indonesia, setidaknya sekitar 8,8 juta orang transmigran telah merasakan manfaat transmigrasi.

Para transmigran memperoleh secara langsung peluang kerja di daerah baru dan akhirnya berhasil meningkatkan kesejahteraannya ketingkat yang lebih baik.

Transmigrasi juga menciptakan pusat pertumbuhan baru dengan dibangunnya 3.608 lokasi permukiman transmigrasi.

Kawasan transmigrasi kini  telah berkembang menjadi 1.183 desa baru, 385 desa berkembang menjadi Ibukota Kecamatan, 104 desa berkembang menjadi Ibukota Kabupaten baru dengan 2 di antaranya menjadi Ibukota Provinsi, yakni  Provinsi Sulawesi Barat dan Provinsi Kalimantan Utara.

Dalam kesempatan yang sama, Ekonom Sri Edi Swasono menyebutkan bahwa krisis pangan yang terjadi di Indonesia belakangan ini akibat dari kelalaian pemerintah terhadap eksistensi program transmigrasi sejak tahun 1998.

Menurut Sri Edi, revitalisasi program transmigrasi akan dapat membantu mengatasi krisis pangan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com