Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Hitung-hitungan Keuntungan Harga Gas Murah Versi Perindustrian

Kompas.com - 06/10/2016, 13:40 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Ahli Menteri Bidang Sumber Daya Industri, Kementerian Perindustrian Dyah Winarni Poedjiwati mengatakan, penurunan harga gas bumi dapat memangkas struktur biaya industri secara signifikan, dan meningkatkan pendapatan negara dari sektor industri dan pajak.

Hal itu dikatakan Dyah saat mewakili Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto membuka sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (6/10/2016).

Dyah mengatakan, penurunan harga gas bumi sebesar 47 persen akan memberikan keuntungan bersih kepada penerimaan negara yang diperoleh dari pajak dan valuasi industri turunan sebesar Rp 21,3 triliun.

Jika harga gas diturunkan sampai 68 persen, maka dapat memberikan peningkatan penerimaan negara sebesar Rp 31,97 triliun.

Dia menuturkan, jumlah penerimaan sebesar itu juga akan diikuti dengan penguatan industri domestik melalui nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja.

"Jika kita mengalokasikan 712 juta kaki kubik per hari (mmscfd) gas bumi untuk dijual sebagai gas alam cair (LNG) maka nilai tambah yang diperoleh adalah enam dollar AS per MMBTU dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 250 orang," kata Dyah.

Sementara itu, dengan alokasi gas yang sama, jika gas bumi ini dialirkan ke industri petrokimia maka akan menghasilkan nilai tambah 24 dollar AS per mmbtu, serta menyerap 2.000 tenaga kerja.

Penurunan harga gas diyakini memberikan pengaruh positif pada sektor energi khususnya listrik. Dengan demikian, biaya produksi industri akan turun sehingga mendorong produksi domestik untuk bersaing di pasar global.

"Murahnya biaya energi dapat menjadi salah satu nilai tambah dalam peningkatkan investasi dalam negeri," ucap Dyah.

Lebih jauh dia berharap, penurunan harga gas dapat mendorong pengembangan ekonomi di kawasan timur Indonesia.

Misalnya, pembangunan pabrik petrokimia dan ammonia berbasis gas bumi di Teluk Bintuni, Banggai, dan Masela.

"Berdasarkan kajian, pembangunan ini akan memberikan tambahan pendapatan asli daerah sebesar Rp 590 miliar dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan," ujar Dyah.

(Baca: Per November, Jokowi Minta Menteri-menteri Wujudkan Harga Gas 6 Dollar AS Per MMBTU)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

SR019 Pecahkan Rekor Jumlah Investor SBN Ritel 2023

SR019 Pecahkan Rekor Jumlah Investor SBN Ritel 2023

Whats New
Menakar Dampak Belanja Caleg Pemilu 2024 ke Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Menakar Dampak Belanja Caleg Pemilu 2024 ke Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Simak Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara Pekan Ini

Simak Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara Pekan Ini

Earn Smart
Cerita Peserta Uji Coba Kereta Cepat: Susah-susah Dapat Tiket Malah Ketinggalan Kereta

Cerita Peserta Uji Coba Kereta Cepat: Susah-susah Dapat Tiket Malah Ketinggalan Kereta

Whats New
Pemerintah Akan Tutup 'Social Commerce' jika 'Keukeuh' Berjualan di Platformnya

Pemerintah Akan Tutup "Social Commerce" jika "Keukeuh" Berjualan di Platformnya

Whats New
IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Merah

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Merah

Whats New
UOB Indonesia Luncurkan Fitur FSCM, Sasar Perusahaan Rantai Pasok

UOB Indonesia Luncurkan Fitur FSCM, Sasar Perusahaan Rantai Pasok

Whats New
Maybank Punya Shariah Wealth Management, Ini Manfaatnya untuk Nasabah

Maybank Punya Shariah Wealth Management, Ini Manfaatnya untuk Nasabah

Whats New
Judi Online Gunakan QRIS, Komisi XI DPR: BI Harus Evaluasi Sistem Layanan secara Menyeluruh

Judi Online Gunakan QRIS, Komisi XI DPR: BI Harus Evaluasi Sistem Layanan secara Menyeluruh

Whats New
Tepung Bumbu Cap Opung Diluncurkan, Targetkan Pasar di Area Jatim

Tepung Bumbu Cap Opung Diluncurkan, Targetkan Pasar di Area Jatim

Rilis
Jurus Pertamina agar Bright Gas Makin Diterima Pasar

Jurus Pertamina agar Bright Gas Makin Diterima Pasar

Whats New
Mendag: Social Commerce Hanya Boleh Fasilitasi Promosi, Tak Boleh untuk Bertransaksi

Mendag: Social Commerce Hanya Boleh Fasilitasi Promosi, Tak Boleh untuk Bertransaksi

Whats New
Pemerintah Larang 'Social Commerce' Fasilitasi Transaksi Perdagangan

Pemerintah Larang "Social Commerce" Fasilitasi Transaksi Perdagangan

Whats New
QRIS Digunakan untuk Judi 'Online', Pengamat: BI Bersama OJK, PPATK, dan Polri Bisa Blokir

QRIS Digunakan untuk Judi "Online", Pengamat: BI Bersama OJK, PPATK, dan Polri Bisa Blokir

Whats New
Rehabilitasi DAS, Perusahaan Tambang di Dairi Tanam Mangrove di Lahan Seluas 60 Hektar

Rehabilitasi DAS, Perusahaan Tambang di Dairi Tanam Mangrove di Lahan Seluas 60 Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com