Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Usaha Angkasa Pura II Berencana Bangun Hotel di Sekitar Bandara

Kompas.com - 07/10/2016, 17:02 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

TANGGERANG, KOMPAS.com - Anak usaha PT Angkasa Pura II (Persero) yakni Angkasa Pura Propertindo berencana membangun hotel di kawasan bandara kelolaan perseroan.

Rencana tersebut berangkat dari besarnya minat masyarakat terhadap tempat penginapan untuk transit di bandara.

Direktur Angkasa Pura Propertindo, Wisnu Raharjo mengatakan, untuk pembangunan hotel di kawasan Soekarno-Hatta Cengkareng, pihaknya tengah mengonsultasikannya dengan pihak pengembang dan konsultan properti.

"Di Bandara Soekarno-Hatta dalam waktu dekat akan dibangun hotel, sedang dalam penyusunan review konsep pengembangan hotel yang kira-kira cocok dengan kebutuhan pasar, tentunya kami cukup berhati-hati dalam membangun hotel mengingat di sekitar bandara sudah banyak hotel," ujar Wisnu di Kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Jumat (7/10/2016).

Selain di Soekarno-Hatta, pihaknya juga akan menggunakan salah satu lantai di Bandara Kualanamu Medan untuk membangun 114 kamar transit maupun menginap.

Adapun alasan Angkasa Pura Propertindo membangun 114 kamar di Bandara Kualanamu, mengingat kebutuhan para pebisnis yang hanya memiliki waktu singkat untuk transit di bandara cukup besar.

Apalagi jika penumpang ingin menginap di hotel, untuk sampai pusat kota Medan berjarak sekitar 40 kilometer. Hal itulah yang mendasari pembangunan kamar penginapan di Bandara Kulanamu Medan.

"Peruntukan lantai itu dulu memang untuk perkantoran tetapi ada kebutuhan untuk hotel. Luasnya 7.000 meter persegi, bisa untuk dibangun 114 kamar," tutur Wisnu.

Terkait pendanaan, pihaknya akan menganggarkan sebesar Rp 50 miliar guna membangun hotel tersebut. "Pendanaan full equity dari kami. Bulan depan pembangunan hotel transit di lantai mezanine bandara Kualanamu, di Agustus (2017) diharapkan sudah bisa digunakan," ucap Wisnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com