Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Tebu: Penutupan Pabrik Gula Bentuk Pengkhianatan

Kompas.com - 21/10/2016, 13:56 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis

JEMBER, KOMPAS.com- Petani tebu di wilayah Jawa Timur menilai, kebijakan penutupan sembilan pabrik gula di Jawa Timur, merupakan bentuk pengkhianatan yang dilakukan pemerintah.

"Jujur kami kaget dengan keputusan jajaran direksi PTPN III, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PT RNI bersama deputi menteri BUMN, yang tekah menandatangani keputusan penutupan pabrik gula itu. Kok bisa mereka menandatangani keputusan itu tanpa melihat kondisi dibawah,” ujar Sumitro, salah satu petani asal Situbondo, Jumat (21/10/2016).

Menurut Sumitro, alasan penutupan yang disampaikan oleh pemerintah sama sekali tidak masuk akal. Sebab, pabrik gula yang akan ditutup selama ini masih beroperasi dengan baik.

“Selama ini ketersediaan tebu masih aman, SDM tenaga kerja tersedia, lalu apa lagi yang menjadi alasan. Saya menilai keputusan tersebut telah mengkhianati rakyat,” tegasnya.

Belum lagi, kata dia, dampak sosial yang akan diakibatkan dari kebijakan penutupan pabrik gula tersebut.

“Berapa banyak karyawan yang akan di-PHK, dan yang pasti gula rafinasi akan membanjiri republik ini,” katanya.

Petani lainnya, Taufikurrahman mempertanyakan sikap jajaran direksi PTPN yang terburu- buru menandatangani kebijakan tersebut.

“Kami bertanya kemudian, apa sebetulnya niat para pengambil kebijakan, yang menyetujui penutupan pabrik gula tersebut. Apalagi di Situbondo ada tiga pabrik yang akan ditutup,” tegasnya.

Atas persoalan tersebut, dia meminta agar dilakukan audit public terhadap pabrik gula yang akan ditutup.

"Auditnya harus dilakukan secara terbuka, biar semuanya tahu, jangan asal ambil kebijakan,” tukasnya.

Untuk itulah, Taufikurrahman menyatakan, seluruh petani tebu di Jawa Timur khususnya di Kabupaten Situbondo akan menolak penutupan pabrik gula tersebut.

“Alasan yang disampaika pemerintah sangat irasional. Ini sudah tidak masuk akal, apapun alasannya kami akan menolak penutupan itu,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah melalui Kementerian BUMN akan menutup sejumlah pabrik gula di Jawa Timur. Alasannya, dalam rangka regrouping BUMN serta meningkatkan efisiensi.

Pabrik gula yang ditutup adalah yang berada di bawah pengelolaan PTPN IX, X, XI, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com