Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pangan Meroket, Warga Venezuela Terancam Kelaparan

Kompas.com - 24/10/2016, 06:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga bahan pangan di Venezuela mulai meroket tajam. Semakin banyak warga yang kelaparan, bukan hanya karena harga pangan yang mahalnya bukan main, namun juga ketersediaan bahan pangan yang kian tipis.

"Harga (pangan) sangat tinggi. Orang-orang terkejut karena harga meningkat sangat tajam," ujar Alejandro (24), yang bekerja di firma hukum di Maracaibo, dekat perbatasan Venezuela-Kolombia seperti dikutip dari CNN Money, Senin (24/10/2016).

Untuk mengatasi kekurangan pasokan, pemerintah Venezuela diam-diam menghentikan kendali harga pangan di wilayah yang berbatasan dengan Kolombia dan Brazil.

Tidak mudah bagi perusahaan Venezuela untuk mendatangkan bahan-bahan dasar dari negara lain. Pasalnya, tidak peduli berapapun yang mereka bayar, mereka dipaksa harus menjual barang dengan harga sangat rendah seperti yang diperintahkan selama bertahun-tahun oleh pemerintahan sosialis.

Namun, kini importir bisa mendatangkan bahan pangan pokok tanpa kendali harga, seperti telur, susu, dan tepung yang memang selama ini langka di pasaran. Perbedaan harga antara harga yang dikendalikan pemerintah dengan harga pasar bisa dikatakan signifikan.

Warga Venezuela menyatakan harga pangan kian merangkak naik sejalan dengan inflasi yang menjulang. "Harga semua barang meroket. Tidak ada kualitas hidup di sini," ungkap Simon (25), guru SMA di ibukota Caracas yang tinggal bersama Carmen, ibunya.

Kekurangan pasokan bahan kebutuhan sehari-hari menampar warga kelas menengah Venezuela. Simon dan Carmen hidup tanpa kertas tisu toilet selama sebulan pada bulan Juli 2016 lalu, dan seringkali mereka hidup tanpa susu, telur, dan keju.

Bulan September 2016 lalu, Carmen terbang ke New York, AS. Tidak hanya menjenguk sang putri yang tinggal di sana, Carmen juga belanja beragam kebutuhan sehari-hari untuk dibawa pulang ke Caracas.

Namun demikian, Simon dan Alejandro menyatakan hidup mereka yang kini serba kekurangan cenderung masih beruntung. Di berbagai kawasan di Venezuela, hidup warga miskin jauh lebih menderita karena daya beli yang rendah sementara harga kebutuhan sehari-hari sangat tinggi hingga tak terjangkau lagi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com