Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

60 Persen KUR BRI Mengalir ke Sektor Usaha Perdagangan

Kompas.com - 25/10/2016, 17:15 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga 30 September 2016 tercatat mencapai Rp 53,58 triliun. Sektor terbesar yang mendapat KUR dari BRI adalah sektor perdagangan.

Direktur UMKM BRI, Muhammad Irfan mengatakan, 60 persen dari pinjaman KUR disalurkan ke sektor perdagangan. Dengan begitu, hingga kuartal III 2016, BRI telah mengucurkan KUR sebesar Rp 32,14 triliun.

Sektor terbesar kedua yaitu sektor pertanian dengan porsi mencapai 20 persen dari total KUR, atau sekitar Rp 10,71 triliun.

Sektor perikanan menduduki peringkat ketiga dengan total pinjaman mencapai Rp 5,36 triliun, atau 10 persen dari total KUR yang disalurkan.

Sementara itu 10 persen sisanya ada pada sektor industri dan jasa.

Irfan menambahkan, industri yang memanfaatkan fasilitas KUR BRI mayoritas skala kecil seperti industri rumah tangga.

“Mudah-mudahan penyaluran KUR hingga akhir tahun bisa mencapai target Rp 69,5 triliun,” kata Irfan di Jakarta, Selasa (25/10/2016).

Hingga 30 September 2016, BRI telah mengucurkan KUR mikro sebesar Rp 46,523 triliun, kepada tiga  juta debitur.

Sedangkan untuk KUR ritel sebesar Rp 2,6 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 29.581.

Dalam paparan kinerja kuartal III 2016, disampaikan total kredit yang sudah disalurkan BRI hingga 30 September 2016 mencapai Rp 603,5 triliun atau tumbuh sebesar 16,3 persen year on year (YoY).

Kredit mikro yang selama ini menjadi bisnis inti BRI, tercatat masih menjadi mesin pendorong utama pertumbuhan kredit.

Kredit mikro tumbuh sebesar 20,3 persen dari sebesar Rp 170,2 triliun menjadi Rp 204,8 triliun. Jumlah nasabah mikro pun bertambah dari 7,6 juta menjadi 8,6 juta debitur.

“Pertumbuhan kredit mikro BRI yang sebesar 20,3 persen YoY didominasi oleh KUR mikro,” ucap Irfan.

Kompas TV Pemerintah Tambah 10 Bank Penyalur KUR
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com