SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala Departemen Riset Kebanksentralan Bank Indonesia (BI) Darsono menyatakan, peranan lembaga keuangan syariah di Indonesia masih terbatas.
Pasalnya, pemahaman masyarakat terhadap keuangan syariah masih terbilang rendah.
Darsono mengungkapkan, bank sentral memandang keterbatasan tersebut tidak dipungkiri karena pemahaman yang minim.
Karena rendahnya pemahaman tersebut, maka kecintaan terhadap lembaga dan produk keuangan syariah masih rendah pula.
"Kami harapkan setelah ada pemahaman, maka kecintaan terhadap produk akan meningkat," kata Darsono di sela-sela acara Indonesia Shari'a Economic Festival di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (26/10/2016).
Darsono mengungkapkan, lembaga keuangan syariah sepatutnya bisa menunjukkan kepada masyarakat tentang kelebihannya dibandingkan lembaga keuangan konvensional.
Sehingga, masyarakat pun bisa tertarik untuk menggunakan produk lembaga keuangan syariah.
Menurut Darsono, lembaga keuangan syariah saat ini bukan lagi membahas aspek halal maupun haram.
Akan tetapi, yang harus dilakukan lebih lanjut adalah pengembangan inovasi dan kreasi dalam memperkenalkan produk-produk keuangan syariah.
"Pada akhirnya mereka menyadari bahwa produk keuangan syariah tidak hanya halal, secara syar'i benar, tapi juga punya tingkat keamanan, kenyamanan, efisiensi, dan berkah," tutur Darsono.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.