JAKARTA, KOMPAS.com – Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB), dan juga bantuan uang muka bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk pemenuhan kebutuhan papan nampaknya masih belum cukup.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Perum Perumnas, daya beli MBR untuk mengangsur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi hanya sekitar Rp 500.000 per bulan.
Sementara itu, cicilan paling murah untuk KPR bersubsidi saat ini sudah hampir menyentuh Rp 1 juta per bulan.
Direktur Pemasaran Perum Perumnas Muhammad Nawir mengatakan, penelitian tersebut dilakukan pada Juni-Juli 2016 dan melibatkan 11.600 responden dari 28 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
“Kalau dengan kemampuan mengangsur Rp 500.000 per bulan, harusnya nilai KPR dengan pola FLPP adalah Rp 70 juta – Rp 80 juta. Tetapi sekarang harga rumah dengan pola FLPP sebesar Rp 116 juta ke atas. Sehingga ada gap antara daya beli dengan suplai harga,” kata Nawir dalam diskusi Forum Ekonomi Nusantara yang digelar Harian Kompas dengan tajuk "Mempercepat Pembangunan Rumah Sederhana", di Jakarta Rabu (26/10/2016).
Nawir merinci, sebanyak 46,8 persen responden di Sumatera memiliki daya beli Rp 500.000 per bulan untuk KPR bersubsidi.
Sementara itu, di Jawa ada 38,2 persen dari responden dengan kemampuan mengangsur sama.
Di Kalimantan, sebanyak 29,5 persen responden mampu mengangsur KPR dengan cicilan Rp 500.000 per bulan. Adapun di Sulawesi, sekitar 45,7 persen responden memiliki daya beli di level sama.
Secara nasional, sebanyak 40 persen dari responden mengaku hanya mampu mengangsur KPR bersubsidi dengan cicilan Rp 500.000 per bulan.
“Kemampuan atau daya beli MBR ini yang menjadi tantangan bagi kita. MBR ini umumnya para pekerja di level UMR. Daya beli mereka hanya Rp 500.000 per bulan untuk perumahan,” jelas Nawir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.