BANDUNG, KOMPAS.com – Google Indonesia menargetkan pendataan satu juta bisnis di Indonesia. Target tersebut harus diperoleh dalam dua tahun, periode 2016-2017.
Google Indonesia tidak bisa membagi data berapa banyak yang sudah didata hingga Oktober 2016.
"Tapi kami menargetkan pendataan satu juta bisnis hingga 2017,” ujar Product Marketing Manager Consumer, Mira Sumanti seusai peluncuran kampanye #SelaluTauBDG di Bandung, Senin (31/10/2016).
Mira menjelaskan, ada dua cara yang dilakukan untuk meraih target tersebut.
Pertama, tim Google secara proaktif melakukan pendataan dengan mendatangi pelaku bisnis di Indonesia.
Kedua, pelaku UMKM bisa mendaftarkan bisnis mereka ke Google melalui aplikasi Google Bisnisku.
Pendaftaran di aplikasi tersebut tidak dikenakan biaya alias gratis. “Sampai sekarang, yang daftar melalui Google Bisnisku dan didatangi oleh kami jumlahnya seimbang,” ucapnya.
Bisnis yang didata Google tidak terbatas mengenai tempat makan, hotel, atau kongkow. Berbagai bisnis masyarakat Indonesia bisa daftar ke aplikasi Google tersebut. Baik itu bisnis wisata, hiburan, dan lainnya.
“Saat ini yang banyak dicari dari Bandung adalah tempat nongkrong,” tuturnya.
Mira mengungkapkan, penting adanya pendataan bisnis. Apalagi saat ini, orang Indonesia banyak mencari sesuatu lewat smartphone mereka.
“Sejak 2014, banyak penggunaan pencarian melalui mobile. Bisa dibilang, Indonesia itu mobile first atau tercepat,” tuturnya.
Karena di negara berkembang lainnya, pencarian melalui mobile baru mulai aktif di tahun ini atau di tahun lalu. Hal ini seiring dengan pertumbuhan sistem operasi Android di Indonesia.
Untuk memaksimalkan pelayanan, Google Indonesia terus berinovasi melahirkan produk-produk lokal sehingga informasi mudah diperoleh, gampang diakses, dan berguna.