Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesta Demokrasi AS dan Ladang Uang Bisnis Media

Kompas.com - 02/11/2016, 05:56 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemilihan presiden di Amerika Serikat tahun ini tidak hanya menyita perhatian publik di seluruh dunia. Tanpa disadari, perusahaan-perusahaan media di Negeri Paman Sam meraup banyak untuk dari perhelatan politik tersebut.

Steve Schmidt, Vice Chairman Public Affairs Edelman sekaligus pakar komunikasi politik kenamaan AS mengungkapkan, pemilihan presiden tahun ini sangat menghancurkan kredibilitas media AS.

Pasalnya, pesta politik yang menghadapkan kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump dan kandidat presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton menjadi selayaknya hiburan.

“Pemilu kali ini menghancurkan kredibilitas media AS. Politik ini selayaknya hiburan,” ujar Schmidt dalam acara bincang-bincang bersama media di Jakarta, Selasa (1/11/2016).

Schmidt memberi contoh, ada kalanya ketika media AS menguarkan kabar yang miring soal Trump ataupun Clinton. Akan tetapi, pada saat yang sama, perusahaan-perusahaan media di AS bersorak dan memperoleh keuntungan yang berlipat.

Namun demikian, fakta ini tidak bisa disangkal karena memang pemilihan presiden tahun ini begitu menyita perhatian publik. Tak hanya di AS namun di seluruh dunia.

Debat kandidat presiden AS merupakan program non-olahraga yang paling banyak ditonton dalam sepanjang sejarah pertelevisian AS.

“Suatu ketika saya menjadi pembicara di Vancouver, Kanada dan berada di sebuah ruangan penuh pejabat senior, mantan menteri, mantan perdana menteri, dan kalangan bisnis. Saat itu, di Kanada akan diselenggarakan debat calon perdana menteri keesokan harinya. Mereka membicarakan debat, saya tanya 'Apakah debat calon Perdana Menteri?' Mereka bilang, 'Bukan, debat calon presiden (AS),' jelas Schmidt.

Schmidt tidak menjelaskan secara terperinci tentang seberapa besar keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan media selama pemilu AS. Akan tetapi, ia menyatakan dengan jelas bahwa keuntungan yang diperoleh sangat besar.

“Semua jaringan (media) memperoleh banyak keuntungan, surat kabar, langganan berita secara online,” ungkap Schmidt, yang pernah menjadi tim kampanye mantan Presiden George W Bush, mantan kandidat capres AS John McCain, dan mantan gubernur negara bagian California Arnold Schwarzenegger ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bos PlayStation Pensiun Setelah 28 Tahun Kerja, Hindari Stres karena Perjalanan Dinas

Bos PlayStation Pensiun Setelah 28 Tahun Kerja, Hindari Stres karena Perjalanan Dinas

Work Smart
Link PDF Lowongan CPNS dan PPPK 2023 Kemendagri

Link PDF Lowongan CPNS dan PPPK 2023 Kemendagri

Whats New
Harga di Pasar Grosir Asemka Harusnya Paling Murah, tapi Masih Kalah 'Miring' dari TikTok Shop

Harga di Pasar Grosir Asemka Harusnya Paling Murah, tapi Masih Kalah "Miring" dari TikTok Shop

Whats New
Ingat, Mulai 1 Oktober, Tarif LRT Jabodebek Tidak Lagi 'Pukul Rata' Rp 5.000

Ingat, Mulai 1 Oktober, Tarif LRT Jabodebek Tidak Lagi "Pukul Rata" Rp 5.000

Whats New
Apa Itu Bursa Efek: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Apa Itu Bursa Efek: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Whats New
Mau Liburan Akhir Tahun, Sebaiknya Rencanakan Bujet Dulu atau Destinasi Dulu?

Mau Liburan Akhir Tahun, Sebaiknya Rencanakan Bujet Dulu atau Destinasi Dulu?

Spend Smart
Benarkah Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Bahasa China dan Bersaing dengan 6.000 Pelamar? Ini Kata Dirut KCIC

Benarkah Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Bahasa China dan Bersaing dengan 6.000 Pelamar? Ini Kata Dirut KCIC

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Spend Smart
Hadapi Pembatasan Ekspor, Amman Mineral Laporkan Kinerja Semester I 2023 Tetap Sehat

Hadapi Pembatasan Ekspor, Amman Mineral Laporkan Kinerja Semester I 2023 Tetap Sehat

Whats New
Lagi-lagi Merosot, Simak Harga Emas Antam pada Akhir Pekan

Lagi-lagi Merosot, Simak Harga Emas Antam pada Akhir Pekan

Whats New
Kemampuan Memimpin adalah Keterampilan Nonteknis

Kemampuan Memimpin adalah Keterampilan Nonteknis

Work Smart
350 Ha Sawah di Lumajang Kekeringan, Kementan Siapkan Strategi Pompanisasi dan Pipanisasi

350 Ha Sawah di Lumajang Kekeringan, Kementan Siapkan Strategi Pompanisasi dan Pipanisasi

Whats New
Tren Harga Minyak Dunia Naik, Harga BBM Nonsubsidi Bisa Ikut Terkerek

Tren Harga Minyak Dunia Naik, Harga BBM Nonsubsidi Bisa Ikut Terkerek

Whats New
Proyek Kereta Cepat Disebut Tidak Balik Modal Sampai Kiamat, Rhenald Kasali Jawab Begini

Proyek Kereta Cepat Disebut Tidak Balik Modal Sampai Kiamat, Rhenald Kasali Jawab Begini

Whats New
Perusahaan yang Pakai 'Generative AI' Tetap Butuh Manajemen Data Mumpuni

Perusahaan yang Pakai "Generative AI" Tetap Butuh Manajemen Data Mumpuni

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com