Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Keuangan Venezuela Semakin Gawat

Kompas.com - 03/11/2016, 11:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

NEW YORK, KOMPAS.com - Kondisi keuangan Venezuela semakin gawat. Bagaimana tidak, termasuk pembayaran obligasi besar pada Rabu (2/11/2016) waktu setempat, Venezuela berutang sekitar 11 miliar dollar AS untuk pembayaran obligasi hingga akhir tahun depan.

Tidak hanya itu, Venezuela juga terlilit utang miliaran dollar AS kepada China, perusahaan-perusahaan minyak asing, dan banyak pihak lainnnya.

Pun cadangan devisa Venezuela menguap dengan cepat, yang kini hanya tersisa 10 miliar dollar AS di bank sentral berupa sebagian besar emas batangan, beberapa aset pada Dana Moneter Internasional (IMF), dan sejumlah uang tunai.

Pada awal tahun 2015 lalu, cadangan devisa yang tersimpan di bank sentral Venezuela mencapai 24 miliar dollar AS.

Cadangan devisa yang tergerus sangat cepat ini merupakan cerminan krisis ekonomi yang membuat warga Venezuela hidup tanpa bahan-bahan pangan pokok dan obat-obatan, sementara tingkat kriminal meroket dan gejolak politik mengguncang negara itu.

IMF memproyeksikan inflasi Venezuela akan mencapai 500 persen tahun ini dan 1.660 persen pada tahun 2017. Ini disebabkan harga pangan naik sangat tinggi hingga masyarakat tidak bisa membeli apapuh yang tersedia di pasar atau toko.

Venezuela diekspektasikan menghindari default pada Rabu dan membayar 1,2 miliar dollar AS kepada pemilik obligasi. Beberapa waktu lalu, para pemilik obligasi telah setuju adanya pengunduran waktu pembayaran obligasi yang jatuh tempo.

Venezuela memiliki rekam jejak yang kuat dalam pembayaran obligasi. Bahkan, pembayaran obligasi lebih diprioritaskan ketimbang memenuhi kebutuhan pangan warganya.

Impor pangan ke Venezuela turun 50 persen pada semester I 2016 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Semua orang menderita akibat krisis ini. Tampaknya ada tanda-tanda yang menunjukkan kondisi akan semakin buruk," jelas Siobhan Morden, head of Latin America fixed income strategy di Nomura Holdings.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com