Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekraf Gelar "Workshop" Desa Kreatif di Kabupaten Batang Jawa Tengah

Kompas.com - 04/11/2016, 06:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Ekonomi Kreatif menggelar pelatihan dalam rangka pembentukan ekosistem desa kreatif di Kabupaten Batang Jawa Tengah, untuk sesi terakhir 1-4 November 2016 dengan fokus pada batik dan fesyen.

Sebelumnya di Maumere Kabupaten Sikka dengan fokus kain tenun ikat sudah selesai dilaksanakan.

Direktur Fasilitasi Infrastruktur Fisik Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Selliane Halia Ishak menjelaskan dipilihnya batik dan fashion dalam pembentukan desa kreatif di Batang, lantaran daerah ini memiliki desain yang khas dan tidak ditemukan di daerah lainnya Desain yang dimaksud adalah batik Tiga Negeri dan Rifaiyah.

Khusus untuk batik Rifaiyah, saat ini hanya ada tujuh orang yang menguasai pembuatan batik klasik khas Batang tersebut, dan semuanya sudah berusia lanjut. Dengan kegiatan ini diharapkan kemampuan membuat desain batik klasik itu bisa dilestarikan kepada para pebatik yang lebih muda.

Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan muncul ide kreatif dari para perajin batik untuk mengembangkan desain kontemporer, serta paduan antara kontemporer dan klasik. Peserta juga diajari teknik pewarnaan alami untuk batik hingga membuat desain fesyen untuk menjawab perkembangan pasar.

“Di sini kami ingin memotivasi para perajin yang lebih muda untuk melestarikan dan mengembangkan desain batik, baik untuk mereka pakai sendiri maupun yang bernilai ekonomis untuk dijual. Pelatihan pada pekan ini adalah yang terakhir dari rangkaian yang telah dilaksanakan tiga bulan sebelumnya,” jelasnya, dalam keterangan resmi Kamis (3/11/2016).

Batik Rifaiyah merupakan desain batik khas yang ditemukan di Batang, yang berkembang karena mengadopsi ajaran ulama setempat. Salah satu cirinya adalah menampilkan mozaik binatang yang tidak tergambarkan secara utuh.

Sementara itu, peneliti batik, William Kwan mengungkapkan desain batik yang ada di Batang adalah desain klasik yang bisa dijumpai pada abad ke-19.

Saat wilayah-wilayah lain mulai meninggalkan desain klasik tersebut, hanya perajin di Batang yang tetap setia mempertahankannya.

Di sisi lain, melalui pelatihan yang digelar Bekraf, sangat terbuka bagi perajin batik di wilayah Batang untuk meningkatkan skala bisnisnya. Ketika anak-anak muda di Batang lebih tertarik bekerja di industri tekstil ketimbang mengembangkan batik, pelatihan ini bisa membuka pemahaman mengenai potensi ekonomi yang sebenarnya bisa dikembangkan dari batik.

“Ini pelatihannya sangat komplit, dan tergantung bagaimana para peserta mengembangkan ilmu yang telah didapatkan selama pelatihan ini,” kata William.

Kegiatan pelatihan yang digelar Bekraf ini diikuti oleh 40 peserta, yang seluruhnya adalah perajin batik pemula. Dalam pelatihan tersebut, Bekraf menggandeng desainer Denny Khosuma sebagai mentor bagi para peserta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Spend Smart
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com