Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Cepat Melunasi Tagihan Kartu Kredit

Kompas.com - 06/11/2016, 14:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Di penghujung akhir tahun seperti sekarang, para pemegang kartu kredit memiliki rencana macam-macam.

Ada yang ingin merencanakan liburan akhir tahun, dan ada pula yang ingin segera terbebas dari utang kartu kredit agar di awal tahun 2017 bisa mengatur kembali beban utang dan bisa hidup lebih nyaman.

Jika Anda ingin melunasi tagihan kartu kredit dengan cepat, sekaranglah saatnya Anda mewujudkan rencana tersebut. 

Salah satunya dengan memanfaatkan berbagai fasilitas keringan dalam pembayaran kartu kredit yang disediakan bank penerbit kartu.

Meskipun Anda mendapatkan kemudahan, bukan berarti Anda bebas tanpa membayar tagihan. Tagihan Anda tetap harus dibayar sesuai dengan kemampuan.  

Berikut ini lima tips agar Anda bisa segera melunasi utang kartu kredit.

1. Menggunakan fasilitas transfer balance

Transfer balance adalah fasilitas pemindahan tagihan kartu kredit yang disediakan bank penerbit kartu yang berbeda.

Dengan fasilitas ini Anda memindahkan tagihan kartu kredit lama ke dalam  kartu kredit baru di bank yang berbeda dengan cicilan yang lebih ringan.  

Walaupun dikenakan bunga tertentu, biasanya ada cicilan khusus 0 persen dalam jangka waktu tertentu antara 6 sampai 18 bulan hingga utang Anda lunas.

Dengan cara ini Anda bisa memperbaiki catatan kredit, selama Anda tidak 'menciptakan' hutang baru. Hindari pemakaian kartu kredit sampai hutangmu terbayarkan lunas.
 

2. Cairkan tabungan dan investasi

Tabungan yang Anda miliki memang memiliki suatu tujuan khusus, seperti untuk kebutuhan dana darurat, dana pendidikan atau tabungan pensiun.

Tapi jika Anda sedang terdesak untuk melunasi utang kartu kredit, sebaiknya Anda menggunakan tabungan tersebut agar Anda tidak terjerat bunga hutang.

Sebelum Anda menggunakan tabungan lainnya, sebaiknya gunakan tabungan dana darurat lebih dahulu. Jika tidak mencukupi, anda bisa memakai dana dari dana investasi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Whats New
Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Whats New
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com