Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MES Berharap Indonesia Punya Bank BUMN Syariah

Kompas.com - 08/11/2016, 18:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Firdaus Djaelani berharap Indonesia memiliki bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) khusus syariah (fully), yang bukan unit usaha syariah.

Diharapkan keberadaan BUMN syariah itu bisa mendorong pertumbuhan pangsa pasar industri keuangan syariah.

Firdaus yang juga Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) itu mengatakan, saat ini pangsa pasar industri keuangan syariah baru 5,3 persen dari total industri keuangan Indonesia. Capaian ini masih jauh dibandingkan Malaysia yang sudah mencapai 15 persen.

"Kita (MES) ada keinginan, kalau bisa kita (Indonesia) itu punya bank BUMN syariah. Itu mantaplah," kata Firdaus di Jakarta, Selasa (8/11/2016).

Menurut Firdaus, jika sudah mencapai pangsa pasar 15 persen, itu artinya industri keuangan syariah sudah efisien.

Jika saat ini pangsa pasar baru tercapai 5,3 persen, Firdaus berharap tahun depan bisa tembus 6 persen.

"Kemudian dalam lima tahun mendatang bisa mencapai 10 persen," ucap Firdaus. Selain pangsa pasar yang masih minim, penetrasi keuangan syariah pun diakui Firdaus belum dalam.

Dia pun berharap dengan diperkenalkannya pembiayaan dan penjaminan syariah, penetrasi bisa lebih dalam.

"Dengan begitu pertumbuhan industri keuangan syariah akan lebih besar," kata Firdaus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com