JAKARTA, KOMPAS.com – Kemenangan Donald Trump dari Partai Republik pada pemilihan presiden AS menimbulkan gejolak pada pasar uang dan pasar saham global, termasuk Indonesia.
Terbukti dengan terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Rabu (9/11/2016).
Kepala ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih menjelaskan, pelemahan tersebut merupakan bentuk shock yang terjadi di pasar.
Akan tetapi, ia memandang shock semacam itu bersifat jangka pendek. “Kalau indeksnya sudah ke 5.200, itu sudah jadi daya tarik dan mudah-mudahan lokalnya ambil posisi. Mudah-mudahan itu, tapi kalau asingnya terus membuang ya mungkin tunggu saja dulu,” jelas Lana di Jakarta, Rabu (9/11/2016).
Lana memprediksi, level indeks terendah bisa ke arah 4.800 secara teknikal. Akan tetapi, ia berharap IHSG bisa segera kembali ke zona penguatan.
Untuk jangka menengah, dalam tiga bulan ke depan, investor yang melihat ketidakpastian di AS meningkat, maka bisa saja sang investor akan keluar dari AS dan berinvestasi lagi di negara-negara yang sempat terkoreksi.
Para investor akan lebih banyak menempatkan dananya di emerging market atau negara berkembang.
Sore ini, IHSG ditutup turun ke level 5.358,19, padahal pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka naik di level 5.478,03.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.