Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darmin : Kemiskinan Menurun, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Berkualitas

Kompas.com - 10/11/2016, 14:47 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, belum lama ini Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pengangguran dan tingkat kemiskinan. Dalam rilis tersebut, tercatat adanya penurunan tingkat pengangguran sebanyak 530.000 orang selama satu tahun sejak periode Agustus 2015 sampai Agustus 2016.

Angka tingkat kemiskinan pun tercatat menurun pada Maret 2016 menjadi 28,01 juta atau 10,86 persen dari keseluruhan jumlah penduduk. Angka tersebut mencapai penurunan sekitar 0,50 juta orang dibandingkan dengan bulan September tahun 2015 yang jumlahnya sebanyak 28,51 juta orang atau sekitar 11,13 persen dari jumlah total penduduk Indonesia.

"Angka pengangguran menurun, tingkat kemiskinan juga turun, kedua-duanya turun bersamaan dalam arti membaik itu jarang sekali terjadi," ujar Darmin saat menyampaikan outlook ekonomi Indonesia tahun 2017 di Jakarta, Kamis (10/11/2016).

Artinya, kata Darmin, meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini hanya tembus di level 5 persen, namun angka tersebut merupakan angka yang tumbuh dengan kualitas yang baik.

"Walalupun tingkat perekonomian kita di 5 persen namun kualitas kita bagus," ucapnya.

Berdasarkan data BPS, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2016 tercatat sebesar 5,61 persen atau sebanyak 7,03 juta pengangguran.

Realisasi angka pengangguran tersebut turun 530.000 orang dari angka pada Agustus 2015 yang sebanyak 7,56 juta orang dengan TPT sebesar 6,18 persen.

Penurunan angka pengangguran di Indonesia dalam waktu setahun ini karena adanya perbaikan ekonomi. Dengan adanya perbaikan ekonomi, maka permintaan industri terhadap sumber daya atau angkatan kerja produktif mengalami peningkatan.

Selain itu, dari 189,10 juta penduduk usia kerja (15 tahun ke atas), sekitar 125,44 juta orang di antaranya aktif dalam kegiatan ekonomi atau tergolong sebagai angkatan kerja.

Adapun 63,66 juta orang lainnya bukan merupakan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja sebesar 125,44 juta orang naik sebanyak 3,06 juta orang dibandingkan Agustus 2015.

Ketika penyerapan tenaga kerja di sektor primer seperti pertanian, manufaktur atau industri dan konstruksi merosot, sektor perdagangan dan jasa kemasyarakatan lain menjadi menopang dalam menyerap tenaga kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com