Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Sentimen Domestik Sembuhkan Pelemahan Rupiah

Kompas.com - 11/11/2016, 12:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pagi ini, Jumat (11/11/2016), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kembali anjlok ke zona pelemahan. Bahkan, rupiah sempat menembus level Rp 13.800 per dollar AS.

Kepala ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede mengungkapkan, pelemahan rupiah yang cukup dalam hari ini tidak lepas dari faktor eksternal, yakni terkait kecemasan akan kebijakan ekonomi presiden terpilih AS Donald Trump.

Dollar AS pun menguat lantaran dan dana investor keluar dari negara-negara berkembang. Namun demikian, Josua memandang pelemahan yang dalam ini hanya bersifat sementara karena reaksi sell-off di pasar obligasi AS karena ekspektasi kenaikan inflasi AS.

Ia menyatakan, diharapkan ada hembusan angin sejuk sentimen positif dari dalam negeri yang dapat mendorong penguatan rupiah hari ini.

"Hari ini, BI juga merilis data current account deficit (Defisit Transaksi Berjalan) pada kuartal III 2016 yang diperkirakan berada di kisaran 1,8 sampai 1,9 persen terhadap PDB," ungkap Josua kepada Kompas.com.

Menurut Josua, diharapakan sentimen negatif dari global ini bersifat sementara karena fundamental ekonomi Indonesia masih cukup baik. Apalagi ada ekspektasi masuknya dana repatriasi pada akhir tahun ini yang akan mencapai Rp1 00 triliun lebih diharapkan dapat membatasi pelemahan mata uang rupiah.

Ia yakin BI akan tetap berada di pasar untuk melakukan langkah-langkah stabilisasi yang diperlukan ketika rupiah melemah jauh dari level fundamentalnya.

Mengutip Bloomberg, pagi ini rupiah sempat menyentuh Rp 13.868 per dollar AS. Padahal, pada saat pembukaan, rupiah berada pada level Rp 13.394 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com