Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Panen, Ratusan Petani Jagung di Karo Merana

Kompas.com - 14/11/2016, 15:00 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Karo, Sumatera Utara membuat ratusan petani jagung gagal panen. Ratusan petani yang berada di Kecamatan Tigabinanga, Kecamatan Munthe dan Lau Baleng di rundung duka.

Padahal, kabupaten ini adalah kawasan penghasil jagung terbesar di Sumatera Utara. Kedukaan petani semakin bertambah ketika infrastruktur seperti irigasi dan sumur bor sangat minim untuk dimanfaatkan petani mengatasi kekeringan.

Himpunan Mahasiswa Singalor Lau yang melakukan pengamatan ke tiga kecamatan tersebut, kemudian mendatangi areal pertanian jagung Kendit Kenderan Tigabinanga, Desa Gunung dan Desa Lau Kapor menemukan batang-batang jagung dibiarkan tanpa dipanen.

"Jagung-jagung itu umurnya sudah siap, tapi tidak bisa dipanen petani karena buah jagungnya tidak ada. Ini akibat kemarau," kata perwakilan mahasiswa, Septian Sebayang yang dikonfirmasi via ponsel pada Minggu (13/11/2016).

Kondisi buah jagung hanya tongkol saja, tinggi batangnya cuma 50 centimeter serta tidak merata satu sama lain.

"Cuaca jadi kendala petani. Usai bibit jagung ditanam, sejak itu pula hujan tidak turun. Rusaklah pertumbuhan jagung, tidak bisa lagi diberi pupuk," jelasnya.

Peristiwa gagal panen yang dialami petani sudah berulang kali terjadi. Mahasiswa Fakuktas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) ini bilang, areal pertanian yang kekeringan itu membutuhkan infrastruktur yang baik seperti irigasi dan sumur bor.

Air sangat diperlukan petani, sementara pemerintah Kabupaten Karo tidak bisa memberikan solusi untuk mengatasi gagal panen yang merugikan petani ini.

"Jaman kakek kami dulu, semua areal pertanian di Tigabinanga dan Munthe ada irigasinya. Sekarang kok irigasinya hilang dan tak dibuat kembali," ucap Septian.

Samuel Ginting, petani jagung di Desa Simolap Kecamatan Tigabinanga sekaligus pemilik gudang penggilingan jagung mengatakan, biasanya pada saat begini dia sibuk menggiling jagung dan mengeringkannya di areal gudang.

"Tapi sekarang kosong, petani sudah banyak yang stres karena gagal panen," kata Ginting.

Bantuan bibit jagung unggul dari pemerintah pusat kepada petani sia-sia karena kemarau panjang dan infrastruktur pertanian tidak mendukung untuk mengantisipasi kekeringan.

"Air tidak ada, bibit yang ditanam tumbuh tapi kerdil, tidak punya buah," ungkapnya.

Sumber data BPS Kabupaten Karo, pada 2012 Kecamatan Tigabinanga memproduksi jagung sebanyak 139.101 ton per tahun.

Kecamatan ini masuk kategori daerah terbaik di Kabupaten Karo untuk produksi jagung. Sementara Kabupaten Karo merupakan salah satu penyumbang terbesar produksi jagung di Sumut.

Kompas TV Kemarau Memuncak, Ada 92 Titik Api di Riau
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com