Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Asing Banyak Lepas Saham, BEI Belum Berencana Intervensi Pasar

Kompas.com - 14/11/2016, 16:43 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi cukup dalam hingga enam persen hanya dalam dua hari perdagangan.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio memastikan, penurunan IHSG bukan karena fundamental pasar, melainkan kejutan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS. Otoritas bursa pun kata Tito, belum berencana melakukan intervensi pasar.

"Secara universal, yang paling dijauhi oleh bursa adalah intervensi pasar. Saya menganggap ini semua masih efek psikologis dan semacam rekonsiliasi dari kenaikan bursa yang agak besar, serta persepsi terhadap suku bunga acuan Fed," kata Tito di Jakarta, Senin (14/11/2016).

Pada perdagangan sesi pertama hari ini saja, investor asing tercatat melakukan net foreign selling hingga Rp 394 miliar.

Penjualan terbesar dilakukan oleh investor institusi, dengan porsi terbesar adalah perusahaan sekuritas dan investor lembaga keuangan.

Jika ditambah dengan aksi jual para investor asing pada Jumat (11/11/2016) pekan lalu yang sebesar Rp 2,46 triliun, maka efek Trump ini telah membuat dana sebesar Rp 2,8 triliun hengkang dari pasar modal Indonesia.

Tito menambahkan, pihaknya masih akan melihat perkembangan pasar dalam dua-tiga hari kedepan.

Tito juga menyatakan, belum berfikiran akan melakukan suspensi terhadap emiten. Jika demikian pilihannya, lantas, apa yang akan dilakukan otoritas untuk menghindari kejatuhan IHSG lebih dalam?

"Yang harus dilakukan bursa sebenarnya sudah kami rencanakan. Pertama, bagaimana mensuplai dengan perusahaan-perusahaan yang bagus. Kedua, bagaimana menguatkan pasar dan menambah saluran distribusi," ucap Tito.

"Jadi, saya akan menghindari sekali intervensi. Ada angka tertentu yang kita harus cooling down, tetapi sebisa mungkin tidak kita lakukan," imbuh Tito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com