Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Banyak UMKM Pinjam Uang ke Sumber Informal

Kompas.com - 14/11/2016, 21:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski perbankan sebagai salah satu sumber pembiayaan sudah hadir secara meluas di tengah-tengah masyarakat, namun masih banyak saja nasabah maupun usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang belum memanfaatkan pembiayaan dari perbankan dengan baik.

Tidak sedikit dari mereka masih mengandalkan sumber informal. "43 persen UMKM meminjam dari sumber informal, rentenir atau sejenisnya," kata Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BNI Anton Fadjar A Siregar di Jakarta, Senin (14/11/2016).

Adapun sekira 57 persen nasabah sudah meminjam kepada bank dan lembaga keuangan lainnya.

Menurut Anton, hal ini disayangkan lantaran perbankan sebenarnya bisa menjangkau seluruh masyarakat dan masyarakat pun bisa menjangkau bank untuk akses pembiayaan.

Anton menjelaskan, banyak alasan yang membuat nasabah maupun UMKM enggan mengajukan pembiayaan kepada perbankan.

Menurut data yang dia paparkan, 22 persen nasabah maupun UMKM menganggap bank memerlukan banyak persyaratan sebelum memberikan pembiayaan.

Sebanyak 15 persen nasabah dan UMKM memandang tingkat bunga yang diberikan terlampau tinggi.

Sementara itu, 14 persen nasabah dan UMKM memandang proses pengajuan pembiayaan kepada bank memakan waktu lama.

Menurut Anton, perseroan telah melakukan beragam upaya untuk memberikan akses pembiayaan yang luas kepada masyarakat.

Salah satu langkah yang ditempuh adalah layanan BNI Kredit Digital, yang nasabah bisa mengajukan pembiayaan melalui sistem online dengan waktu proses singkat, yakni sekira tiga hari.

Anton mengungkapkan, BNI juga berencana memanfaatkan Agen 46 alias agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) BNI sebagai point of sales kredit.

Selain melayani permohonan pengajuan pembiayaan, Agen 46 juga dipersiapkan untuk menerima pelunasan pinjaman.

"Mereka (Agen 46) tentu nanti akan dapat collection fee. Cara ini juga bisa menurunkan persentase pinjaman dari sumber informal tadi," tutur Anton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com