Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBN Terbatas, Hutama Karya Terbitkan Obligasi

Kompas.com - 16/11/2016, 16:28 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hutama Karya (Persero) menerbitkan obligasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi tahap I dengan target senilai Rp 1 triliun, untuk membiayai proyek tol trans Sumatera.

Penerbitan obligasi tahap I ini merupakan penerbitan surat utang tahap pertama dari rencana penerbitan senilai Rp 6,5 triliun dalam tiga kali penerbitan.

Rencananya pada tahun depan perseroan akan menerbitkan obligasi tahap II senilai Rp 2,5 triliun, dan pada 2018 menerbitkan obligasi senilai Rp 3 triliun.

Direktur Keuangan Hutama Karya Anis Anjayani mengatakan, obligasi yang diterbitkan senilai Rp 6,5 triliun tersebut, diperuntukkan memenuhi porsi ekuitas dari kebutuhan investasi tiga ruas.

"Ketiga ruas itu yaitu Medan-Binjai (17 km), Palembang-Indralaya (22 km), dan Bakauheni-Terbanggi Besar (140 km)," kata Anis di Jakarta, Rabu (16/11/2016).

Anis mengatakan, investasi yang dibutuhkan untuk membangun ketiga ruas jalan tol mencapai Rp 21,5 triliun. Dengan porsi 70 persen, maka porsi ekuitasnya mencapai Rp 15,05 triliun.

Anis menyebut, langkah Hutama Karya menerbitkan obligasi senilai Rp 6,5 triliun itu dikarenakan, kebutuhan ekuitas sebesar Rp 15,05 triliun tidak mungkin dipenuhi hanya dari Penyertaan Modal Negara (PMN).

"Ekuitas ini kan mestinya didanai APBN lewat PMN. Namun karena kondisi fiskal pemerintah, maka Hutama Karya menerbitkan obligasi yang dijamin pemerintah untuk memenuhi bagian dari porsi ekuitas," kata Anis.

Sementara itu dalam kesempatan sama, Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas Budi Susanto selaku penjamin pelaksana emisi obligasi mengatakan, obligasi ini ditawarkan dengan kupon atau bunga antara 8,2 persen-8,65 persen.

"Kupon obligasi mengacu FR056 (SUN pemerintah tenor 10 th) ditambah risk premium 30 basis poin-75 basis poin. Saat ini kupon FR056 itu 7,9 persen," ucap Budi.

Kompas TV Obligasi Jadi Hobi, Kredit Bank Tidak Laku?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com