Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank KEB Hana Tawarkan Bunga Obligasi Subordinasi hingga 10,5 Persen

Kompas.com - 21/11/2016, 12:49 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bank KEB Hana Indonesia berencana menerbitkan obligasi subordinasi I tahun 2016 sebesar Rp 800 miliar dan juga obligasi subordinasi dollar Amerika Serikat sebesar maksimal 50 juta dollar pada semester II tahun 2016.

Adapun kupon bunga obligasi subordinasi untuk rupiah ditawarkan di level 9,5 persen hingga 10,5 persen dan untuk yang dollar AS ditawarkan mulai 5,05 persen hingga 6,05 persen.

"Kami tawarkan kupon bunga obligasi yang menarik. Untuk yang rupiah berada di kisaran 9,5 sampai 10,5 persen dan untuk yang dollar AS itu berada di level 5,05 hingga 6,05 persen," kata Direktur PT Bahana Securities, Novita Lubis, di Jakarta, Senin (21/11/2016).

Novita mengatakan, obligasi subordinasi I senilai Rp 800 miliar memiliki jangka waktu 7 tahun, dan obligasi dalam dollar AS bertenor juga 7 tahun.

Masa penawaran awal akan dilakukan pada tanggal 21 November hingga 2 Desember 2016, dan rencananya akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 22 Desember 2016.

Direktur Utama Bank KEB Hana Indonesia, Martin Lee, menambahkan bahwa dana hasil emisi seluruhnya akan dipergunakan oleh perseroan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha.

"Akan digunakan terutama dalam pemberian kredit dan memperkuat struktur permodalan dengan perhitungan sebagai modal pelengkap," terangnya.

Untuk memuluskan rencananya, pihaknya telah menunjuk penjamin pelaksana emisi, yakni Bahana Securities, Danareksa Sekuritas, dan Indo Premier Sekuritas dengan wali amanat Bank BRI.

Sekadar informasi, Fitch Ratings memberikan peringkat di "AAA (idn)" untuk peringkat Nasional Jangka Panjang Bank KEB Hana dan Internasional Jangka Panjang Mata Uang Asing Issuer Default Rating (IDR) untuk kedua obligasi baik rupiah maupun dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com