JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) mencermati wacana yang berkembang bahwa pemerintah tengah berupaya untuk menurunkan harga gas untuk industri.
Akan tetapi, produsen gas itu mengaku tidak tahu persis apa langkah yang akan ditempuh pemerintah untuk menurunkan harga gas.
Direktur Keuangan PGAS Nusantara Suryono mengakui harga gas untuk industri saat ini memang mahal. Namun, mahalnya harga gas untuk industri itu bukan disebabkan oleh PGAS.
"Sebenarnya itu (harga gas) mahal bukan dari kami," kata Nusantara di Jakarta, Senin (21/11/2016). "Yang pemerintah bicarakan sekarang adalah harga gas di industri, supaya mereka dapat harga yang lebih rendah. Mekanismenya sendiri, saya tidak tahu seperti apa," imbuh Nusantara.
Menurut Nusantara, kunci dari harga gas yang murah adalah infrastruktur. "Kalau infrastruktur sudah mendukung, tentu bisa diturunkan harga gasnya," ucap Nusantara.
Di sisi lain ia bilang apabila ingin dibandingkan dengan harga gas di negara lain, maka sumber bahan bakunya seharusnya sama.
PGAS pun, kata Nusantara juga bertanya-tanya apa dasar perbandingan yang digunakan pemerintah sehingga menyebut bahwa harga gas industri di Indonesia mahal.
"Bentuknya apa, di dapat dari mana, lalu dicek sebenarnya itu harga sampai pelanggan atau sampai kapal saja. Jadi sebelum membicarakan lebih mahal, dicek dulu apakah barangnya sama. kalau enggak, ya enggak fair juga dibilang harga gas di Indonesia lebih mahal," pungkas Nusantara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.