Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Indonesia Terus Pantau Susunan Kabinet dan Pidato Perdana Trump

Kompas.com - 23/11/2016, 15:46 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan terus mencermati kondisi Amerika Serikat (AS) pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden negeri negara tersebut.

Menurut Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara, arah kebijakan AS di bawah kepemimpinan Trump perlu diperhatikan karena akan berdampak kepada ekonomi negara lain, termasuk Indonesia. Lantaran hal itu kata dia, perhatian seluruh dunia akan tertuju ke AS.

"Kami lihat kabinetnya Trump seperti apa, Menteri Keuangannya seperti apa, karena itu akan berpengaruh kepada policy Trump ke depan. Pidato Trump nanti di awal tahun seperti apa, ini yang diperhatikan oleh dunia," kata Mirza di Jakarta, Rabu (23/11/2016).

BI mengungkapkan bahwa salah satu hal yang patut dicermati yakni realisasi janji-janji Trump selama kampanye. Sebab ada potensi bank sentral AS yakni The Fed akan menaikkan suku bunga acuan lebih dari dua kali tahun depan.

Selama ini spekulasi kenaikkan suku bunga The Fed kerap menyebabkan spekulasi pasar. Para spekulan memanfaatkan hal itu dengan menarik dananya dari Indonesia. Akibatnya nilai tukar bisa rupiah melemah.

"Kami perkirakan Desember naik sekali, kemudian tahun depan naik dua kali. Tetapi bisa saja kalau memang outlook inflasi AS lebih tinggi maka bisa Fed naikkan misalnya jadi 3 kali," kata Mirza.

Meski begitu, ia meminta masyarakat untuk tetap tenang meski ada kebijakan yang berbeda dari AS. Gejolak pada ekonomi nasional terutama pelemahan rupiah akibat kondisi ekonomi AS kata Mirza hanya sementara.

Ia berharap setelah Januari 2017, kondisi gejolak nilai tukar akan mereda sehingga dunia usaha bisa melakukan ekspansi dan pemberian kredit bisa mengucur lebih deras.

"Perbankan juga sudah ya kreditur yang mungkin di 2016 melakukan restrukturisasi itu sudah selesai sehingga perbankan juga lebih siap melakukan pertumbuhan kreditnya," kata Mirza.

"Dan China juga ekonominya pertumbuhannya berlanjut sehingga harga komoditi tambang perkebunan juga terus berlanjut, sehingga BI sih confidence ya pertumbuhan ekonomi ada di range 5-5,4 persen," lanjut dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Bakal Tahan Suku Bunga hingga 2025

BI Bakal Tahan Suku Bunga hingga 2025

Whats New
Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Work Smart
BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

Whats New
Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Whats New
Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Whats New
Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Whats New
Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Whats New
Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Smartpreneur
Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Whats New
Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Whats New
Lazada: Indonesia Pasar Besar untuk E-commerce, Semua Punya Kesempatan Sama

Lazada: Indonesia Pasar Besar untuk E-commerce, Semua Punya Kesempatan Sama

Whats New
Platform Pinjaman Online Kredit Pintar Tunjuk CEO Baru

Platform Pinjaman Online Kredit Pintar Tunjuk CEO Baru

Whats New
Adaptasi Penjualan Produk Asuransi Unitlink Butuh Waktu 3-6 Bulan

Adaptasi Penjualan Produk Asuransi Unitlink Butuh Waktu 3-6 Bulan

Whats New
Tingkatkan Layanan, IoT Diterapkan di LRT Palembang

Tingkatkan Layanan, IoT Diterapkan di LRT Palembang

Whats New
Serahkan DIPA Terakhir Kabinet Jokowi, Sri Mulyani Harap Segera Terlaksana Awal 2024

Serahkan DIPA Terakhir Kabinet Jokowi, Sri Mulyani Harap Segera Terlaksana Awal 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com