JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini presiden terpilih AS Donald Trump menyatakan bahwa AS akan hentikan perundingan pakta perdagangan Kerja Sama Trans Pasifik (TPP).
Upaya ini akan dilakukan Trump segera setelah pengambilan sumpahnya sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2017 mendatang.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa Indonesia belum masuk dalam keanggotaan perundingan TPP.
Meskipun demikian, kata dia, Presiden Joko Widodo sebenarnya menginginkan Indonesia bergabung dalam TPP.
Dalam perundingan pakta perdagangan tersebut, negara-negara yang menjadi anggota, khususnya di kawasan Asia, seperti Vietnam dan Malaysia, akan memperoleh kemudahan akses perdagangan. Kemudahan ini dapat dirasakan dalam 10 tahun ke depan.
"Perubahan di AS akan mempengaruhi negara-negara Asia yang sangat bergantung, seperti Jepang, Malaysia, dan Vietnam," ungkap Sri di sela-sela acara Kompas 100 CEO Forum di Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Perubahan sikap AS terhadap TPP, imbuh Sri, juga akan menciptakan perubahan pada dinamika perekonomian dan para pelaku ekonomi utama dunia.
Sri menyatakan, Presiden pada dasarnya yakin Indonesia sangat mampu untuk bisa melakukan optimalisasi destinasi pasar ekspor ke negara-negara yang selama ini pertumbuhan ekonominya tinggi.
Dengan begitu, ekspansi perdagangan Indonesia bisa berjalan secara signifikan. "Bapak Presiden mengatakan, Indonesia sangat mampu untuk bisa mengoptimalisasi dari destinasi pasar ekspor yang selama ini pertumbuhan ekonomi tinggi seperti Banglades. Maka itu, kita perlu konektivitas," ungkap Sri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.