Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis Lingkungan Internasional Soroti Ekspansi Industri dalam Hutan

Kompas.com - 25/11/2016, 20:00 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 110 aktivis lingkungan dari 74 negara dunia soroti laju ekspansi industri dalam hutan di Indonesia.

Menurut Direktur Eksekutif Nasional Walhi Nur Hidayati pada Jumat (25/11/2016), sektor industri mengincar hutan yang masih alami untuk ekspansi usahanya.

"Sekarang hutan yang masih baik terancam ini dampak dari izin industri seperti pertambangan, perkebunan sawit dan hutan tanaman industri," kata Nur Hidayati.

Penegakan hukum terhadap kejahatan korporasi dan mengkaji ulang perizinan perusahaan menjadi elemen penting pemerintah dalam melaksanakan komitmen penurunan emisi gas rumah kaca.

Pemerintah sendiri sekarang memiliki program peta indikasi areal perhutanan sosial sekuas 12,7 juta hektare yang diperuntukan bagi masyarakat yang tinggal di kawasan hutan.

"Nah simposium kami kali ini dalam rangka menagih janji komitmen pemerintah bagaimana realisasinya di masyarakat," ujar dia.

Skema pengelolaan hutan yang sepenuhnya dipercayakan pada masyarakat, menurut Nur, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga melestarikan hutan.

Bertempat di Bandar Lampung, Walhi menyelenggarakan simposium internasional yang bertajuk pengakuan atas wilayah kelola rakyat.

Simposium ini merupakan bagian dari biennial general meeting friends of the earth international, organisasi lingkungan untuk mewujudkan tatanan dunia yang berkeadilan secara ekonomi, sosial dan ekologi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com