Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-OTT, Sri Mulyani Minta Ditjen Pajak Kaji Lagi Revisi UU Perpajakan

Kompas.com - 27/11/2016, 13:23 WIB
Estu Suryowati

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) untuk melakukan kajian mendalam mengenai revisi Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan (KUP).

Salah satu wacana yang berkembang dalam revisi UU KUP yang baru yaitu akan ada penambahan kewenangan kelembagaan Ditjen Pajak.

Akan tetapi, kata dia, operasi tangkap tangan (OTT) Kasubdit Permulaan Direktorat Penegakan Hukum Ditjen Pajak Kemenkeu kembali membuat masyarakat skeptis.

“Waktu kita (negara) mau memberi kewenangan, eh, ada yang berkhianat. Jadi membuat orang semua (berpikir): ‘Baru dikasih segitu aja, terpeleset. Apalagi nanti dikasih lebih gede’. Ini persoalan yang terus-menerus menjadi suatu kajian di Ditjen Pajak,” kata Ani di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2016).

Menurut Ani, revisi UU KUP cenderung didasarkan pada kondisi Ditjen Pajak tiga tahun terakhir. Terutama, kata Ani, pada saat Ditjen Pajak mendapatkan tekanan begitu besar untuk mencapai target pajak.

Selain itu, pada tahun ini Ditjen Pajak juga mendapat tugas tambahan menjalankan program amnesti pajak. Di sisi lain, adanya oknum-oknum pajak yang terjerat kasus korupsi seharusnya menjadi pelajaran bagi Ditjen Pajak.

“Kalau dari sisi penguatan Ditjen Pajak, saya yakin perlu diperkuat baik institusi atau kewenangan. Hanya, masyarakat selalu dalam posisi ambivalensi. Apakah kalau dikasih kewenangan, tidak diselewengkan? Apalagi contoh-contoh OTT ini malah membuat orang menjadi skeptis,” imbuh mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Menurut Ani, revisi UU KUP tidak bisa hanya dipersempit pada ihwal apakah Ditjen Pajak harus menjadi lembaga sendiri di luar Kemenkeu, atau tidak.

Akan tetapi, harus dilihat titik lemah dan titik kuat dari institusi pajak itu sendiri. Dengan demikian, maka harus dicari persoalan mendasarnya, apakah dari sisi struktural, kewenangan, atau mental sebelum diputuskannya UU KUP yang baru.

“Komitmen Presiden, saya sebagai Menkeu, itu sangat jelas. Presiden menginginkan suatu institusi pajak yang kuat dan bersih,” ucap Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com