Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepatan Pembangunan di Nusa Penida Bali Butuh Dana Rp 1 Triliun

Kompas.com - 28/11/2016, 05:53 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

KLUNGKUNG,KOMPAS.com - Percepatan pembangunan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali membutuhkan anggaran hampir Rp 1 triliun. Dana tersebut digunakan untuk mendorong sektor-sektor yang mendorong perekonomian.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan pihaknya telah menanandatangani notulen terkait rencana tersebut.

"Pak Bupati Klungkung bisa menindaklanjuti apa yang mereka (kementerian terkait) harapkan perencanaan yang lebih kongkrit. Kalau saya hitung dari total semuanya kira-kira diperlukan hampir Rp 1 triliun, yang kita minta (dalam paparan) tadi itu," ujarnya akhir pekan lalu.

Gubernur Pastika memaparkan Nusa Penida adalah sebuah wilayah kecamatan di Kabupaten Klungkung dengan luas wilayah 20.275 hektar ayau 64,4 persen dari luas wilayah Kabuoaten Klungkung.

Wilayah Kecamatan Nusa Penida terdiri dari Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan dengan 16 Desa Dinas dan jumlah penduduk sekitar 5.380 jiwa.

Untuk mencapai wilayah ini menggunakan kapal cepat dari Denpasar sekitar 30-45 menit. Nusa Penida memiliki potensi yang harus dikembangkan, di antaranya sektor pariwisata baik wisata darat maupun air, dan potensi pertanian seperti budidaya rumput laut dan pekebunan.

Adapun rombongan dari 12 perwakilan Kementrian RI yang hadir di acara tersebut di antaranya kementerian Perekonomian, Kemaritiman, Bapenas, Keuangan, Pembangunan daerah tertinggal danTransmigrasi, Pariwisata, PU dan Perumahan, Perhubungan, Kelautan dan Perikanan, Pertanian, Kesehatan, Kebudayaan, Pendidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com