JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang menuturkan, pihaknya saat ini tengah mempertimbangkan untuk menerapkan elpiji satu harga.
Hal ini dilakukan setelah menerapkan program bahan bakar minyak (BBM) satu harga di berbagai pelosok tanah air sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Ahmad Bambang, secara teknis, elpiji 3 kilogram (Kg) bisa diseragamkan menjadi satu harga. Namun, untuk elpiji di atas 3 Kg belum bisa dilakukan penerapan elpiji satu harga.
"(Elpiji) Yang 3 kg bisa, karena memang untuk masyarakat," ujar dia kepada wartawan, Selasa (29/11/2016).
Meski belum menyebutkan kapan penerapan elpiji 3 kg satu harga, namun Ahmad Bambang menuturkan bahwa pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap di seluruh pelosok tanah air. "Nanti bertahap-lah," terangnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, selama ini Pertamina belum mengalami keuntungan yang cukup besar seperti di 2016. Bahkan, beberapa waktu kebelakang sektor hilir masih mengalami kerugian.
Ketika Pertamina sudah mendapatkan untung besar, maka momentum tersebut seharusnya digunakan perseroan untuk menerapkan BBM satu harga sebagai bentuk bakti untuk masyarakat Indonesia.
"Untungnya dulu ngepas-ngepas terus. Sekarang untungnya sudah sama kayak Shell," ungkapnya.
(Baca: Ini Wilayah-wilayah yang Menjadi Sasaran Penerapan BBM Satu Harga)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.