Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boediono Ingatkan Pemerintah soal Kejutan Ekonomi dan Penyakit Utang

Kompas.com - 30/11/2016, 16:19 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden ke-11 RI Boediono mengingatkan pemerintah untuk tetap mencermati betul gejolak ekonomi global. Sebab, kejutan ekonomi bisa saja datang di tengah kondisi ketidakpastian global.

"Kejutan akan selalu ada. Pemerintah harus mempertajam membaca bola kristal (kondisi ekonomi global)," ujar Boediono dalam acara seminar "Tantangan APBN dari Masa ke Masa" di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (30/11/2016).

Kejutan yang dimaksud Boediono yakni krisis global yang bisa berimbas ke ekonomi nasional. Imbas itu tidak terlepas dari keterkaitan ekonomi Indonesia dengan ekonomi global.

Bila salah satu negara terkena krisis, kata Boediono, Indonesia juga bisa terkena imbasnya. Oleh karena itu, dia mengingatkan pemerintah agar terus mencermati kondisi ekonomi global.

Apalagi, kata dia, krisis ekonomi tidak bisa diprediksi dengan pasti waktunya, tempatnya, hingga dampaknya.

"Ini inheren dari krisis itu sendiri. Apalagi sekarang era globalisasi dan kapital di Indonesia hanya bagian kecil dari kapital yang gentayangan di dunia ini," kata dia.

Selain itu, Boediono juga mengingatkan pemerintah untuk mencermati pertumbuhan utang pemerintah dan swasta.

Hal itu dinilai sangat penting karena utang bisa menjadi sumber penyakit ekonomi bila tidak dikontrol.

"Kalau lalai, utang meningkat dan kita terpojok, akan sulit atasi masalah ini," ucap dia. Sebagai antisipasi, Boediono menyarankan pemerintah untuk membuat pertahanan yang sistematis.

Pertahanan itu yakni memperkuat struktur ekonomi nasional. Dari sisi fiskal, pemerintah wajib mencermati defisit anggaran dan pertumbuhan utang pemerintah.

Koordinasi antara Kemenkeu, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga harus ditingkatkan.

"Koordinasi saat krisis akan lebih sulit. Dalam keadaan normal saja sulit. (Sebab) Saat krisis semua kembali ke zona nyaman masing-masing," ucap Boediono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com