Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cadangan Devisa China Anjlok ke Level Terendah dalam Lima Tahun

Kompas.com - 08/12/2016, 11:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Cadangan devisa China turun dalam lima bulan berturut-turut pada bulan November 2016 dan merupakan yang terendah sejak Maret 2011. Ini disebabkan upaya otoriras moneter untuk menjaga nilai tukar yuan dalam menghadapi penguatan dollar AS.

Mengutip CNBC, Kamis (8/12/2016), cadangan devisa China per akhir November 2016 turun 69,06 miliar dollar AS menjadi 3,052 triliun dollar AS.

Data bank sentral China menunjukkan, pada akhir Oktober 2016, cadangan devisa negara tersebut turun 45,7 miliar dollar AS.

Para ekonom yang dipoling oleh Reuters mengekspektasikan cadangan devisa turun 30 miliar dollar AS menjadi 3,091 miliar dollar AS dari 3,121 miliar dollar AS pada Oktober 2016.

Bank sentral diyakini melepas dollar AS untuk menyokong yuan yang telah melemah hingga mencapai level terendah dalam 8,5 tahun pada bulan November 2016 lalu.

Beberapa waktu lalu, China telah mengumumkan rangkaian pengukuran untuk mengencangkan kendali terhadap uang yang keluar dari negara tersebut.

Upaya tersebut mengundang spekulasi pasar bahwa ada potensi arus modal keluar secara besar-besaran dari China.

Pelemahan nilai tukar yuan hingga lebih dari 5 persen sepanjang tahun ini telah menimbulkan kecemasan bahwa nilai tukar yuan akan melemah lebih lanjut.

Ini pun memunculkan tanda tanya di kalangan trader terkait seberapa lama pemerintah China bisa menjaga nilai tukar yuan sementara cadangan devisa terus tergerus dan dollar AS terus menguat.

Cadangan emas China turun cukup tajam menjadi 69,785 miliar dollar AS per akhir November 2016.

Padahal, pada akhir Oktober 2016 lalu, cadangan emas China tercatat sebesar 75,348 miliar dollar AS.

Kompas TV Cadangan Devisa Indonesia Bertambah 6,2 M

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com