Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas "Brexit", Paris Siap Sambut Perbankan yang Pindah dari Inggris

Kompas.com - 08/12/2016, 14:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Regulator industri keuangan Perancis menyatakan beberapa bank besar sudah mencapai tahap lanjutan terkait rencana pemindahan beberapa operasional dari London, Inggris ke Paris. Hal tersebut diutarakan oleh Sekretaris Jenderal AMF Benoit de Juvigny.

Keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa pasca referendum beberapa waktu lalu menciptakan ketidakpastian.

Status London sebagai pusat keuangan dunia dikhawatirkan bakal hilang, membuat banyak perusahaan keuangan merencanakan keluar dari ibukota Inggris itu.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi BBC seperti dikutip Kamis (8/12/2016), de Juvigny mengungkapkan, bank-bank internasional besar telah melakukan due diligence yang dibutuhkan untuk mengoperasikan kantor di ibukota Perancis tersebut.

Selain itu, banyak pula perusahaan lainnya telah meminta informasi secara informal terkait kepindahan pasca Brexit.

De Juvigny mengungkapkan, pembicaraan terkait hal tersebut diprediksinya juga dilakukan di beberapa kota besar yang merupakan pusat keuangan di kawasan Eropa.

Otoritas keuangan di Frankfurt, Luxembourg, dan Amsterdam menyatakan mereka siap menyambut perbankan yang memindahkan operasional dari London ketika Inggris keluar dari Uni Eropa.

Selama bertahun-tahun, perusahaan-perusahaan keuangan yang berkantor pusat di Inggris bisa dengan leluasa beroperasi di seluruh Eropa. Hal ini disebabkan adanya hak paspor.

Namun, skema tersebut bisa berakhir ketika Inggris meninggalkan Uni Eropa. Selain itu, tidak ada jaminan pula skema itu akan digantikan dengan perjanjian yang serupa.

Ketidakpastian tersebut yang membuat banyak perusahaan keuangan dan khususnya perbankan internasional befencana memindahkan bisnis mereka ke negara yang masih menjadi anggota Uni Eropa.

Ada setidaknya delapan kota yang siap menyambut perbankan dan perusahaan yang ingin kabur dari Inggris, seperti Paris, Frankfurt, Dublin, Luxembourg, Amsterdam, Madrid, Bratislava, dan Valletta.

Kompas TV Dampak Brexit, Terkendali atau Tidak?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com