JAKARTA, KOMPAS.com — Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, perbankan pun kini menggunakan kanal digital untuk memudahkan nasabah bertansaksi kapan saja dan di mana saja.
Pesatnya pertumbuhan transaksi digital pun membuat layanan perbankan di kantor cabang perlahan mulai ditinggalkan. Dengan kondisi tersebut, apakah jumlah sumber daya manusia di perbankan bakal berkurang?
Wakil Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk Armand W Hartono menjelaskan, sejak tahun 1980, rasio sumber daya manusia di BCA lebih banyak. Namun, ketika BCA mengembangkan layanan perbankan online, jumlah pegawai di kantor cabang berkurang secara drastis.
Ia mengibaratkan, sebelum memanfaatkan layanan online, kantor cabang BCA bisa menampung 200 orang, lalu menyusut menjadi hanya 20 orang ketika layanan online dikembangkan.
"Sebanyak 180 orang hilang, lalu ke mana? Itu kita re-train (diberi pelatihan ulang) untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang memang bisa bertemu dengan nasabah," kata Armand di Jakarta, Kamis (8/12/2016).
Armand menjelaskan, dengan perkembangan layanan digital yang semakin pesat, pada dasarnya teknologi tidak akan menggantikan semua pekerjaan di perbankan. Hubungan interaksi secara tatap muka di bank, tutur dia, akan terus ada.
"Kalau ditanya apakah semua pekerjaan akan hilang, kan tidak. Tetap ada pekerjaan-pekerjaan yang nasabah kita maunya bertemu dengan tatap muka," ujar Armand. Ia pun mengaku, perseroan mematok pertumbuhan kantor cabang ataupun jumlah pegawai cenderung konservatif. Hal ini sudah dilakukan oleh BCA sejak satu dasawarsa terakhir.
Armand memberi contoh, jumlah karyawan BCA pada tahun 1998 silam mencapai 23.000 orang. Adapun jumlah karyawan BCA pada 2004 mencapai 23.000 orang dan setahun terakhir mencapai 24.000 orang.
Pada saat yang sama, jumlah transaksi pada tahun 2004 mencapai 1 juta transaksi per hari. Sementara itu, dengan pertambahan jumlah pegawai yang cenderung stagnan, jumlah transaksi BCA saat ini mencapai 17 juta transaksi per hari.
Adapun untuk melatih para pegawai, Armand menyatakan, BCA telah membangun pusat pembelajaran alias learning center di kawasan Sentul, Jawa Barat, di atas lahan seluas 5 hektar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.