Jonan Pastikan Listrik di Bali Aman Saat Malam Pergantian Tahun Baru

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan terus melakukan pengecekan kondisi kelistrikan di berbagai daerah menjelang malam pergantian Tahun Baru 2017.

Kali ini, Jonan memilih mengunjungi Bali untuk memastikan wilayah destinasi wisata favorit tersebut aman saat malam pergantian tahun tersebut.

Dalam keterangan pers-nya, Jonan mengatakan bahwa kebutuhan listrik untuk seluruh wilayah Bali dalam kondisi aman untuk perayaan pergantian tahun 2017.

"Sejauh ini kebutuhan listrik di Bali sudah sangat mencukupi. Kondisi listriknya sangat aman,” ujar Jonan melalui keterangan resminya, Kamis (29/12/2016).

Dia memaparkan, kondisi kelistrikan Bali saat ini memiliki beban puncak mencapai 860 Megawatt (MW) dengan kondisi beban puncak siang mencapai 800 MW.

Dengan kondisi tersebut, Bali masih memiliki cadangan daya sebesar 24 persen dari total daya mampu mencapai 1.300 MW.

Sementara pada malam Natal 2016 beban puncak tertinggi hanya mencapai 791 MW atau turun sebesar 8 persen dari beban puncak tertinggi yang terjadi pada pukul 19.30 WITA.

Berbeda dengan perayaan Natal, PT PLN (Persero) wilayah Bali memperkirakan pada malam pergantian tahun akan terjadi penurunan beban puncak yang lebih besar hingga 20 persen dari beban puncak tertinggi.

Beban puncak siang hari diprediksi hanya 615 MW pada pukul 14.30 WITA sedangkan beban puncak malam hanya 687 MW pada pukul 19.30 WITA.

Menurut Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN, Murtaqi Syamsuddin, penurunan beban puncak yang tidak terlalu besar ini disebabkan karena sebagian besar pelanggan PLN di Bali berasal dari pelanggan Rumah Tangga dan Bisnis. 

"Seperti diketahui bisnis yang ada di Bali sebagian besar berkaitan dengan wisata sehingga pemakaian cenderung normal," kata dia.

Lebih lanjut, PLN Bali sendiri memprediksi pertumbuhan beban puncak pada tahun 2017 mendatang mampu mencapai 972 MW atau setara dengan pertumbuhan 8,2 persen dari target beban puncak 2016.