NEW YORK, KOMPAS.com - Aksi ambil untung warnai perdagangan saham di bursa Amerika Serikat (AS) dan Eropa pada perdagangan saham Kamis (29/12/2016) waktu setempat atau Jumat (30/12/2016) waktu Indonesia.
Dengan demikian, indeks acuan saham di AS ditutup turun, pasca penurunan indeks S&P 500 yang mencapai penurunan terbesar dalam dua bulan pada perdagangan Rabu sebelumnya. Secara umum, perdagangan saham di AS akan turun menjelang tahun baru.
Di Eropa dan AS, sektor perbankan loyo. Sektor perbankan merupakan sektor dengan kenaikan terbesar pasca pilpres-AS. Di dua bursa tersebut, sektor perbankan ditutup turun di atas 1,0 persen.
"Kami kehabisan energi dari reli pasca pilpres. Sekarang pasar sedang berada dalam nilai yang fair dan pertanyaan yang muncul adalah 'apa yang akan terjadi kemudian'?" kata Scott Wren, senior global equity strategist di Wells Fargo Investment Institute di St. Louis.
Pelemahan bursa AS menjauhkan indeks acuan Dow Jones dari level 20.000. Namun indeks Dow sudah naik 8,0 persen sejak kemenangan Donald Trump pada Pilpres AS 8 November lalu.
Dow Jones pada perdagangan Kamis turun 13,9 poin atau turun 0,07 persen ke level 19.819,78. Indeks S&P 500 turun 0.66 poin atau turun 0,03 persen ke level 2.249,26.
Sementara indeks Nasdaq Composite turun 6,47 poin atau turun 0,12 persen ke level 5.432,09.
Sektor finansial S&P 500 yakni SPSY turun 0,7 persen dan jadi pemberat indeks. Namun sektor keuangan sendiri sudah naik 20 persen pasca pilpres AS.
Indeks 300 saham unggulan Eropa ditutup turun 0,5 persen akibat penguatan yen dan penurunan 17 persen saham Toshiba setelah rating kreditnya diturunkan oleh salah satu lembaga pemeringkat.