Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bursa Eropa dan Wall Street Tertekan Penurunan Saham Perbankan

Kompas.com - 30/12/2016, 08:07 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Aksi ambil untung warnai perdagangan saham di bursa Amerika Serikat (AS) dan Eropa pada perdagangan saham Kamis (29/12/2016) waktu setempat atau Jumat (30/12/2016) waktu Indonesia.

Dengan demikian, indeks acuan saham di AS ditutup turun, pasca penurunan indeks S&P 500 yang mencapai penurunan terbesar dalam dua bulan pada perdagangan Rabu sebelumnya. Secara umum, perdagangan saham di AS akan turun menjelang tahun baru.

Di Eropa dan AS, sektor perbankan loyo. Sektor perbankan merupakan sektor dengan kenaikan terbesar pasca pilpres-AS. Di dua bursa tersebut, sektor perbankan ditutup turun di atas 1,0 persen.

"Kami kehabisan energi dari reli pasca pilpres. Sekarang pasar sedang berada dalam nilai yang fair dan pertanyaan yang muncul adalah 'apa yang akan terjadi kemudian'?" kata Scott Wren, senior global equity strategist di Wells Fargo Investment Institute di St. Louis.

Pelemahan bursa AS menjauhkan indeks acuan Dow Jones dari level 20.000. Namun indeks Dow sudah naik 8,0 persen sejak kemenangan Donald Trump pada Pilpres AS 8 November lalu.

Dow Jones pada perdagangan Kamis turun 13,9 poin atau turun 0,07 persen ke level 19.819,78. Indeks S&P 500 turun 0.66 poin atau turun 0,03 persen ke level 2.249,26.

Sementara indeks Nasdaq Composite turun 6,47 poin atau turun 0,12 persen ke level 5.432,09.

Sektor finansial S&P 500 yakni SPSY turun 0,7 persen dan jadi pemberat indeks. Namun sektor keuangan sendiri sudah naik 20 persen pasca pilpres AS.

Indeks 300 saham unggulan Eropa ditutup turun 0,5 persen akibat penguatan yen dan penurunan 17 persen saham Toshiba setelah rating kreditnya diturunkan oleh salah satu lembaga pemeringkat.

Kompas TV Investor Lokal Dominasi Perdagangan di BEI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com