JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) sudah beberapa kali mengungkapkan optimismenya mampu melampaui perusahaan migas asal Malaysia, Petronas, dari sisi laba perusahaan pada 2016.
Namun apakah optimisme itu akan terwujud?
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan hal itu sebab audit keuangan kuartal IV-2016 belum rampung.
"Kalau report terakhir itu kan koreksi-koreksi dalam valuasi-valuasi aset dan sebagainya itu kan harus dilakukan," ujar Dwi usai menghadiri acara penandatangan kesepahaman antara Pertamina dan PBNU di Jakarta, Rabu (4/1/2016).
Meski begitu, ia mengungkapkan bahwa hingga kuartal III 2016, laba Pertamina mampu mencapai 3 miliar dollar AS atau Rp 40 triliun.
Angka itu diklaim sudah mengungguli Petronas.
Hal itu diketahui lantaran Pertamina memiliki data tentang perusahaan-perusahaan minyak lainya di dunia.
Sebenarnya, keunggulan laba Pertamina di kuartal III 2016 sudah terlihat pada kuartal II 2016 lalu.
Saat itu, laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu mencapai Rp 2,38 miliar dollar AS. Sementara Petronas hanya mencatatkan laba Rp 1,6 miliar dollar AS.
Menurut Dwi, laba Pertamina hingga kuartal III-2016 lalu tidak terlepas lantaran perusahaan plat merah itu mampu melakukan efisiensi hingga mencapai Rp 20 triliun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.