JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2017 masyarakat Indonesia diberikan hadiah yang tidak mengenakkan berupa melambungnya harga komoditas cabai yang sangat tinggi.
Dari pasca tahun baru hingga saat ini harga cabai rawit merah terus mengalami peningkatan dan diikuti komoditas pokok lainnya.
Selain menjadi komoditas utama dalam membuat masakan bagi masyarakat Indonesia, ditambah belum terbiasanya menggunakan cabai bubuk.
Hal ini yang menjadikan harga cabai segar sangat diperhatikan oleh masyarakat.
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, harga cabai di beberapa daerah terpantau sudah cukup tinggi.
Di Kalimantan itu sudah Rp 150.000 per kilogram (kg), di Jawa Barat yang sentra cabai saja harganya sudah di atas Rp 100.000 per kg. Kalau di DKI Jakarta memang masih di kisaran Rp 100.000 sampai Rp 110.000 per kg,
"Jadi memang kondisi per hari ini kondisi cabai memang dalam kondisi yang cukup sulit dan cukup memprihatinkan," ujar Mansuri saat berbincang dengan Kompas.com di Jakarta, Rabu (4/1/2017).
Menurutnya, harga cabai yang terus meningkat setiap harinya akibat dari lambatnya penangan dari pemerintah.
"Memang ini terlalu lambat saja penanganannya, kalau dilakukan oleh pemerintah sesegera mungkin tidak separah ini dan bisa ditekan dibawah angka Rp 100.000 per kg, tetapi ini karena sudah terlambat," tambahnya.
Mansuri mengatakan, selain lambatnya penanganan dari pemerintah, kenaikan harga cabai juga dipengaruhi oleh menurunnya pasokan, penurunan konsumsi masyarakat dan juga turunnya daya beli masyarakat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.